Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Sampai Kita Terjebak Isu yang Tidak Jelas

25 September 2017   22:16 Diperbarui: 25 September 2017   22:50 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: depositphotos.com

Gonjang Ganjing Perpolitikan Jangan Sampai Mempengaruhi Hidup Kita
Menciptakan isu untuk menutup isu ,adalah lagu lama yang dimodernisasi .Sejak saya masih sekolah,yakni 60 tahun lalu ,sudah biasa terjadi dinegeri kita. Misalnya pada zaman Bung Karno, keadaan ekonomi negeri kita sedang terpuruk habis,sehingga disetiap pekarangan rumah,disarankan menanam jagung dan ketela pohon.Bahkan dicanangkan untuk mengganti beras dengan sagu atau sejenis makanan yang biasa jadi makanan kuda.

Maka Bung Karno menciptakan isu :"Ganyang Malaysia!" dan kemudian  :"Go to hell Amerika " ,menyusul Indonesia keluar dari PBB. Maka ketika musuh bersama sudah tercipta,semua orang tiba tiba menjadi kompak dan melupakan tentang sandang pangan yang tidak terjangkau harganya oleh rakyat Indonesia. . Gaya ini kemudian menjadi warisan generasi bangsa indonesia dan diterapkan setiap kali ada isu,untuk menutupi isu yang ada.Tulisan ini tentu bukan menjelekkan Tokoh Proklamasi kita,melainkan sekedar mereferensikan bahwa ciptakan isu  untuk menutup isu sudah lagu usang ,yang dimodifikasi sesuai gaya mileneal.


Oleh karena itu,menghadapi kondisi terkini,yang sibuk dengan hantu pocong berkeliaran disiang hari,untuk menakut nakuti.Maka kita sebagai orang waras,jangan ikut ikutan terpancing.Karena api yang kecil,bila tidak ditiup tiup,akan padam dengan sendirinya.Akan tetapi bila dikipas kipas terus menerus,maka akan semakin besar nyalanya.Sehingga berpotensial menghanguskan siapapun yang ada didekatnya.Jangan sampai kita terpancing mengikuti permainan yang diciptakan oleh para politikus.karena dapat menghancurkan rencana yang sudah disusun untuk membangun keluarga yang dapat hidup dengan layak.


Tetap Fokus Pada Pekerjaan Kita
Kita sudah banyak menyaksikan ,betapa orang orang yang dulu bekerja mati matian untuk partai,sehingga rela meninggalkan keluarga.Menjual harta bendanya demi untuk apa yang diperjuangkan partai,tapi akhirnya berakhir secara menggenaskan. Teman saya dari punya rumah dan toko,kini harus ngontrak rumah dan berjualan dibawah tenda.Karena seluruh hartanya sudah di gunakan untuk memberikan dukungan kepada partai idolanya. Tapi ketika kehidupannya morat marit,tak ada pengurus partainya yang datang menjengguknya.


Biasanya orang menyesal setelah semuanya terlambat.Alangkah baiknya bila sejak sedini mungkin,kita mawas diri,untuk tidak terjebak arus yang sengaja diciptakan,untuk memblow up isu,demi menutupi isu yang ada. Saya tidak mengerti politik,tapi sudah pernah merasakan akibatnya. Disamping belajar dari pengalaman hidup sendiri,alangkah baiknya,bila kita juga mau belajar dari pengalaman hidup orang lain,agar jangan sampai membayar uang sekolah yang teramat mahal.
Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun