Mohon tunggu...
Tjan Sie Tek
Tjan Sie Tek Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengusaha, Konsultan, Penerjemah Tersumpah

CEO, Center for New Indonesia; Sworn Translator, member The Indonesian Translators Association (Ind. HPI)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dollar dan Mata Uang Lainnya yang Semakin Tersedot Saham dan Obligasi China

6 Mei 2018   13:00 Diperbarui: 16 April 2020   21:38 2056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mata uang China, yang di luar China dan dalam lingkungan SWIFT disebut sebagai Chinese Yuan dan disingkat menjadi CNY dan, di dalam China, disebut sebagai Renminbi (RMB), dalam bentuk tunai maupun obligasi pemerintah China,  telah mulai menyedot ratusan miliar forex (USD, Euro dll) masuk ke China karena sejumlah langkah terbaru oleh pemerintah plus pengusaha China. Sejumlah USD 206,45 miliar obligasi pemerintah, lembaga semi-pemerintah dan swasta tertentu telah dimiliki oleh para investor asing. Angka itu menunjukkan bahwa kepemilikan asing naik selama 13 bulan berturut (Reuters, 9 April 2018).  

Angka itu juga menunjukkan bahwa CNY & obligasi pemerintah China mulai berperan sebagai salah satu safe haven (tempat berlindung aman) global yang baru dan tantangan terhadap surat utang pemerintah AS (Treasury bill, note dan bond), rupiah, IHSG dan obligasi Indonesia dll.

Pasar Obligasi China 

Pasar obligasi pemerintah (bernilai USD 7,6 triliun dan swasta (USD 3,4 triliun) di China (RRT), sehingga bernilai total sekitar USD 11 triliun, adalah yang terbesar di antara semua pasar obligasi yang ada di negeri berkembang di dunia dan nomor 3 terbesar di dunia sesudah AS (USD 40 triliun) dan Jepang (USD 12 triliun) per akhir 2017. Per akhir 2007, pasar obligasi AS baru bernilai sekitar USD 25 triliun.

Selama masa 2014-2016, pertumbuhan nilai pasar obligasi China adalah 22%, 39% dan 33%, menurut S&P Global: China Bond Market Development 2017 in Review. Karena pemerintah China sedang mengurangi tingkat utang nasionalnya terhadap GDP, selama tahun 2017 nilai pasar obligasi China tumbuh hanya 17%.

Karena ekonomi China tumbuh 2,5 sd 3  X ekonomi AS, banyak analis memperkirakan bahwa pasar obligasi China akan bernilai sekitar USD 13 triliun per akhir tahun 2018 ini sehingga menjadi yang kedua terbesar di dunia dan bisa naik menjadi sekitar USD 25 triliun dalam 5 tahun ke depan, terutama karena pemerintah China menganjurkan para BUMN dan BUMD menjual lebih banyak obligasi daripada minta kredit dari bank-bank BUMN dan BUMD agar mereka lebih transparan, lebih serius dalam melakukan good corporate governance, bertanggung jawab dan pasar berperan menentukan yield obligasi masing-masing sesuai profil risiko.

Pemerintah China tidak suka menerima "hot money," alias investasi portofolio 

Sampai Juni 2015, pasar obligasi China secara umum tertutup bagi para emiten, investor maupun perantara asing.

Perubahan-perubahan awal

Keadaan itu mulai berubah ketika sejak Juli 2015 bank-bank sentral dan sejumlah lembaga keuangan asing diberi ijin untuk membeli obligasi di China Daratan dalam CNY sebagai bagian dari tawaran China untuk menjadikan CNY sebagai salah satu mata uang cadangan di IMF.  Lalu, mulai Februari 2016, para Investor Lembaga Asing yang memenuhi Syarat (QFFI) juga diberi ijin yang serupa dengan syarat membuka rekening di sebuah bank China dan memenuhi definisi sebagai investor jangka panjang, antara lain tidak boleh menjual obligasi yang dibelinya selama minimum 2 tahun sejak dibeli.

Sejak Juli 2017, China-Hong Kong Bond Connect dibentuk sehingga para investor asing dapat membeli obligasi-obligasi dalam CNY yang diterbitkan di China Daratan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun