[caption id="attachment_210013" align="aligncenter" width="576" caption="Goa Pindul, Yogyakarta/Kompasiana (wirawisata.blogspot.com)"][/caption] Yogyakarta memang tempat yang tidak pernah membosankan untuk dikunjungi. Kalau ke Yogya, yang terbayang adalah Malioboro, Keraton Yogya, Taman Sari, Candi Prambanan, sampai bakpia Pathuk.
Pernah terpikirkan untuk melakukan perjalanan yang lain? Karena Yogya termasuk salah satu kota favorit saya di Indonesia, saya mencari-cari kegiatan bisa dilakukan selain jalan-jalan di dalam kota. Hingga seorang teman memberikan ide untuk mencoba Cave Tubing di Goa Pindul.
[caption id="attachment_209942" align="aligncenter" width="300" caption="Goa Pindul"]
Sesampainya di sana, mobil diparkir di tempat yang cukup luas, kemudian bapak yang mengantarkan kami menunjukkan loket tempat membeli tiket. Karena tujuan kami memang cave tubing, tiketnya sebesar 30,000 rupiah per orang. Setelah itu kami menunggu nama kami dipanggil di tempat duduk yang telah disediakan. Prosesnya cukup tertib karena tempat ini dikelola oleh Karang Taruna setempat, yaitu Karang Taruna Dusun Gelaran 1. Sembari menunggu dipanggil, sebaiknya siapkan diri kita dengan sepatu yang tidak gampang lepas, kemudian lepas segala perhiasan (takutnya hilang di sungai nanti). Kamera bisa dibawa asal hati-hati memegangnya.
Ketika nama kami dipanggil, tas dititipkan ke bagian penitipan. Kemudian kami dibantu untuk memakai life jacket. Untuk melakukan cave tubing, akan dibagi-bagi per grup, kebetulan saat itu satu grup kami berjumlah sepuluh orang dengan dua orang pemandu. Untuk menuju goa, kita harus berjalan dengan membawa ban karet yang akan digunakan, kurang lebih jaraknya 100 meter. Sebelum melakukan cave tubing, kami semua berdoa terlebih dahulu dipimpin oleh pemandu.
[caption id="attachment_209949" align="aligncenter" width="300" caption="Cave tubing dimulai"]
Seperti apa sih Cave Tubing itu? Terus terang sebelumnya tidak terpikirkan seperti apa. Ternyata cave tubing itu menyusuri goa dengan cara duduk di atas ban karet. Setiap orang harus memegang tali ban teman sebelahnya agar tidak terpisah-pisah dan pemandu gampang menarik bannya. Hebat deh bapak-bapak pemandu ini tidak kedinginan di dalam air selama hampir satu jam.
Goa Pindul ini panjangnya 350 meter, dan untuk melakukan cave tubing, waktu yang diperlukan sekitar 40-45 menit. Selama menyusuri goa, pemandu yang dilengkapi dengan flashlight menjelaskan berbagai macam stalaktit dan stalagmit yang ada di dalam goa. Goa ini juga dihuni oleh banyak kelelawar dari yang kecil hingga besar. Dalam perjalanan ini pun, kami bisa menemukan kelelawar yang menggantung di langit-langit. Di dalam goa yang sangat gelap ini kita bisa mensyukuri karunia Tuhan yang telah diberikan kepada kita. Kita menyadari, bahwa dengan mata yang dihadiahkan oleh yang Maha Kuasa, membuat kita bisa melihat indahnya dunia.
[caption id="attachment_209950" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu stalaktit yang bisa dijumpai di Goa Pindul"]
Di akhir penyusuran gua, terdapat bebatuan tinggi yang jika pengunjung mau, dapat mencoba terjun dari batu tersebut, tidak terlalu tinggi memang, tapi melihat orang melakukannya sepertinya menyenangkan. Tapi saat itu hari libur sehingga pengunjung sangat ramai, jadi kurang nyaman berdesak-desakan disana. Yang ingin bermain-main dulu di sana, untuk keluar goa bisa berenang saja, jaraknya tidak jauh. Sedangkan yang tidak, dapat memakai ban hingga keluar goa.
[caption id="attachment_209948" align="aligncenter" width="300" caption="Waktunya bermain air"]