Mohon tunggu...
Tiopan Sipahutar
Tiopan Sipahutar Mohon Tunggu... Konsultan - Ph.D Student at University of Indonesia

TIOPAN SIPAHUTAR, SKM, MKM, merupakan lulusan S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dengan peminatan Biostatistik pada tahun 2003, lulus S2 di kampus yang sama pada tahun 2011. Pernah menjadi asisten dosen di program studi FKM UI khususnya di Departemen Biostatistik dan Kependudukan. Bersama dengan dosen-dosen senior FKM UI, bergerak dalam penulisan ilmiah terutama di bidang kesehatan reproduksi. Menjadi asisten peneliti dan terlibat dalam beberapa penelitian eksperimental antara lain di Pusat Penelitian Atmajaya. Bergabung dengan Jaringan Epidemiologi Nasional sebagai asisten profesor dalam hal advokasi kesehatan reproduksi remaja dan bekerja sama dengan beberapa lembaga antara lain Ford Foundation, Departemen Kesehatan, organisasi perempuan NU, dan LSM lainnya. Pernah bergabung dengan World Vision dan Wahana Visi Indonesia sebagai staf Monitoring dan Reporting di tingkat nasional yang bergerak dalam bidang nutrisi, pendidikan dan pengembangan ekonomi masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, menjadi konsultan dalam bidang penelitian, statistik serta penulisan laporan. Saat ini sedang studi doktor dalam bidang kesehatan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Only Love Will Truly Save Indonesia

7 Juni 2017   08:28 Diperbarui: 7 Juni 2017   14:42 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menarik menonton film Wonder Woman di antara banyak fakta di sekitar kita yang menampilkan orang-orang yang berpura-pura menyatakan kebenaran tetapi tidak hidup dalam kebenaran. Terlalu banyak rupa topeng yang ditawarkan iblis untuk perlahan-lahan mengubah dunia menjadi neraka dunia.

"Prince" Diana menyatakan kegelisahannya akan ketidakadilan terhadap orang lain. Dia dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa dia akan berperang bagi mereka yang tidak bisa berperang. Misi dia adalah membunuh Ares yang katanya sumber dari kejahatan di kehidupan manusia. Begitu Ares mati, maka kejahatan akan hilang-menurut Diana. Diana terus memburu Ares dengan pedang God killer dan tameng-nya. Senjata ini menjadi modal dia memburu sumber kejahatan. Sedikit berbeda dengan fakta di kehidupan nyata, banyak orang yang secara kasat mata katanya memperjuangkan nasib rakyat tapi dengan menguras rakyat itu sendiri dan team work untuk misi ini bagus sekali, sistematis! Korupsi bersama-sama, nepotisme bersama2, demo gak jelas, nge-bom sesuka hati....orang begini didukung oleh orang sejenis..beramai2 pulak...entah harus disyukuri atau disesali orang2 kelompok ini kok masih hidup ya (pertayaan frustasi).

Kembali ke cerita khayalan..akhir cerita Diana berhadapan dengan Ares-face to face dan empat mata. Rupanya, Ares sumber kejahatan ini sudah lama ingin ketemu karena memang misinya untuk mengajak Diana bekerja sama. Yah, kalau p3cinta film Hollywood tau dong jawaban Diana seperti apa? She refused! Diana masih yakin dengan modal pedang dan tameng nya dia bisa membunuh Ares dan secara otomatis menghilangkan kejahatan di seluruh dunia. Tapi apa yang terjadi justru mencengangkan; pedang yang katanya legendaris itu bisa hancur oleh kekuatan Ares. Diana tidak punya pedang atau modal lagi untuk membunuh Ares. Ares menjawab keanehan ini dengan mengatakan bahwa god killer is not the sword...but you are...! You are the god killer. Di akhir cerita, Diana berhasil melenyapkan Ares dengan kekuatan di dirinya sendiri.

Namun, apakah kejahatan hilang? Ya pastinya enggak. Kejahatan itu sudah berakar, menyebar dan disukai. Apakah Diana sanggup menyelamatkan dunia dengan pedangnya? 100% TIDAK.  Mana bisa? Adanya pedang akan selalu dibalas pedang. Di akhir film ini, Diana sang Wonder Woman menyatakan hasil kontemplasinya "It's about what you believe. And I believe in love. Only love will truly save the world". YES! only love will truly save the world.

Bagaimana di Indonesia yang sedang menghadapi masa puber? Bergejolak dan terus bergerak bebas yang mudah2an semakin membawa kepada kedewasaan bangsa ini. Beredar foto2 aksi bela diri, video memainkan pedang dan latihan perang masyarakat sipil ..katanya sih buat membela negara dan agama dari PKI..lalu demo2 yang berbau kekerasan, persekusi terhadap orang2 yang menyatakan pendapatnya dengan dalih membela orang suci...semua dengan pedang dan kekerasan....pedang pedang kekerasan caci maki pembohongan fitnah hoax....dan melihat kondisi bangsa ini sekarang baru juga saya sadar kalau memang fitnah itu lebih kejam dari fitness...ahhh kejam nian fitnah ini....

Orang muda (entah banyak entah sedikit tapi ada)  berpikir, membela negara itu hanya dengan pedang  dan bom, kutuk dan caci maki. Karena terlalu fokus dengan pedang, lupa mengisi otak dan hati. Punya pedang tapi otak kosong, hatinya hampa..lalu buat apa punya pedang tetapi bisa hancur. Anak muda di benua sana, dengan otaknya sudah memikirkan senjata dengan sekali lirik mati 7 juta orang..lah yg disini masih aja fokus cara pegang pedang besi...sedih aku beib..sedih kali pun....

Orang muda, waktunya mengisi otak menggebrak dunia dengan ilmu untuk mengisi  dunia dengan cinta. Jika kita fokus kepada pengisian ilmu, kita pasti gak punya waktu untuk menajamkan pedang besi di rumah. Jika kita fokus belajar mencintai, kita pasti gak punya waktu untuk membenci orang lain. Kita harux memilih sesuai apa yang kita yakini dan pilihan kita akan dihakimi oleh pemilik dunia ini.

We can not save the world using the sword but love can do this..only love will truly save Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun