Mohon tunggu...
Ayang
Ayang Mohon Tunggu... Konsultan - None

Just none.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tak Cuma Rindu dan Horor, Kelak Rintik Hujan di Jendela Hasilkan Listrik

9 Agustus 2019   02:14 Diperbarui: 9 Agustus 2019   02:48 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hujan, rindu, dan listrik [whicdn.com]

Banyak orang selalu mengawinkan hujan, kopi, dan senja. Konon gabungan unsur-unsur itu membangkitkan kenangan indah cinta yang kandas di masa lampau. Tak sedikit pula yang mengenang hujan dengan rasa horor sebab musim hujan identik musim pemadaman listrik.

Saya kurang paham hubungan hujan dengan kenangan akan cinta. Satu-satunya pengalaman saya dengan cinta dan hujan sekaligus adalah jatuh motor di bundaran El Tari yang ramai. Saya membonceng gadis yang kelak saya nikahi. Aih malu nian ketika itu. Kami terjatuh sendiri di tengah bundaran, disaksikan berjubel kendaraan mengantri giliran lampu hijau di 4 ruas jalan.

Kini rintik hujan bukan cuma membawa kenangan cinta yang gagal, atau perasaan takut oleh kegagalan akibat pemadaman listrik bergilir. Tempias hujan di jendela kamar bisa hasilkan listrik.

Ini memang kabar baru. Pas akhir Juli ini, jurnal The Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) menerbitkan laporan riset sekumpulan ilmuwan dari Northwestern University dan Caltech. Ternyata tetes air pada lembaran lapisan logam setipis film bisa hasilkan listrik.

Kabar baiknya, logam yang dibutuhkan tak mahal. Besi, nikel, dan vanadium adalah jenis-jenis logam yang paling baik menghasilkan listrik dengan cara ini. Kuncinya logam-logam ini dibuat jadi plat sangat tipis, 10 to 20 nanometers (1 milimeter diiris-iris 1000 kali) lalu dilapisi insulasi lapisan oksida setebal 2 nanometer. Pelat film logam itu kemudian ditetesi air hujan dan air laut, maka arus pun tercipta.

Cukup rumit untuk menjelaskan proses lengkap bagaimana listrik bisa muncul. Tetapi simpelnya begini. Saat air asin dan air laut menyentuh lempeng film logam, ion-ion di dalamnya bergerak menarik elektron dalam logam di bawah lapisan oksida. Ketika tetesan air itu mengalir di permukaan pelat, ion-ion menyeret elektron pada plat logam ikut bergerak. Nah, elektron yang bergerak itu menghasilkan listrik.

Kalau Om-Tante mau tahu lebih lengkap baca saja artikel jurnal itu. Judulnya "Energy conversion via metal nanolayers." . Atau kalau enggan merugi keluarkan duit untuk biaya access, bisa baca ulasan populernya di "Researchers produce electricity by flowing water over extremely thin layers of metal."

Menurut Franz M. Geiger, Profesor Kimia Univ. Northwestern yang terlibat penelitian ini, ke depan dimungkinkan barang ini diaplikasikan pada jendela rumah untuk menghasilkan listrik murah (plat logam nanometer bisa transparan). Jadi pas hujan turun, bukan rindu, tetapi listrik yang terbit.

Nah, kalau kelak barang ini sudah diproduksi skala industri, atap rumah bisa hasilkan listrik dari matahari, jendela kamar hasilkan listrik dari hujan. Cerah pun mendung, hati kita terang berseri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun