Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Metromini Jurusan Akherat #HPN

3 Mei 2016   18:52 Diperbarui: 3 Mei 2016   18:59 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metromini (satucl.wordpress.com)

Optimis 2
KLU Hari Ini
‪#‎HPN‬

Mendengar presiden Jokowi mengucapkan "Syukur alhamdulillah, kehadhirat Allah swt...", ketika merespon pembebasan 10 sadera, terasa semakin bergairah hidup bangsa ini. 

Kalimat yang bagi saya tidak perlu ditelusur macam-macam, kecuali satu sangka. Indonesia, lewat beliau, presiden negeri ini, mendeklair jika ruh Tuhan, Allah swt. menjadi kunci keberhasilan pembebasan sandera atas anak negeri.

Luruh sudah aneka polah warna berita, opini, wacana, pemujaan, dan saling klaim yang bersliweran dalam dua hari ini. 

Cukup bagi saya, negeri ini SUMELEH kepada dzat yang Maha Sempurna, Allah swt.

Artinya, panasnya saling klaim yang ada terasa tidak lagi diperlukan untuk diseriusi, karena telah tersiram SUMELLEHnya negeri dalam bersyukur kehadhirat Allah swt. lewat pernyatan resmi pemimpin bangsa ini.

Artinya, jika SUMELEH ini menjadi keseharian bangsa, insyaAllah ngga akan laku sudah upaya-upaya siapa saja yang ingin bermain-main dengan makna dan hikmah-hikmah.

Artinya, sumeleh, dalam bentuk syukur sangat menjanjikan adanya kebaikan yang lebih banyak lagi.

Maka, mari di hari "Nyalakan Pelita, Terangi Cita-Cita" ini, berupaya sekeras mungkin untuk melahirkan "metromini jurusan akherat". Akan terasa teduh, jernih, negeri ini dan akan bertambah limpahan kebaikan dari Tuhan, Allah swt. Aamiin.

Semoga, jangan sampai hanya tatkala naza', tatkala sekarat, tatkala sakaratul maut, semua baru sibuk mencari omprengan apapun agar bisa menuju akherat dengan baik! Na'udzubillah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun