Jumát malam, saya menerima pesan di inbox akun Kompasianadari seorang mahasiswi Universitas Atmajaya, Yogyakarta. Pesan singkat yang menyatakan ingin wawancarai 5 dari 46 kompasianer yang mendapat peringkat di kategori populer untuk diwawancarai sebagai bahan skripsi tentang alasan para orang menulis di media online seperti Kompasiana.
Pada prinsipnya, menulis merupakan upaya melahirkan ide ke dalam bentuk arsip yang terdokumentasi dengan baik dan rapih. Ide yang tidak dituangkan dalam bentuk tulisan akan mudah hilang.
Mahasiswi itu mengajukan lima pertanyaan sebagai berikut:
Bagaimana pengalaman menulis Anda di Kompasina?
Menulis di Kompasianamemiliki kepuasan tersendiri. Setiap penulis bebas berkarya di akun masing-masing selama tidak melanggar ketetapan yang ditentukan oleh admin. Â
Banyak pengalaman yang seru selama menulis, khususnya bisa membaca berbagai macam ragam artikel dari ratusan bahkan ribuan penulis. Hal ini telah memacu saya untuk berkompetisi menyuguhkan artikel baru.
Sebelum ini pernah buat blog, baru 2 artikel sudah lupa pasword lalu sirna semangat menulis. Saat mulai buka akun Kompasiana, saya juga hanya menulis dua artikel di tahun itu, tetapi di situ ada fitur respon pembaca, nilai, komentar dan lainnya membuat Kompasina tampil beda dalam menyemangati masyarakat untuk menulis. Saya pun mulai mencoba menambah artikel dengar menargetkan minimal satu artiel seminggu, lalu meningkat ke dua artikel seminggau bahkan khusus di bulan April 2017 saya targetkan 30 artikel.
Walaupun masih tegolong sangat sedikit bila dibandingkan dengan penulis lain yang bisa mencapai ratusan artikel dalam sebulan, tetapi saya sudah cukup senang dapat menulis puluhan artikel sebulan dan dikonsumsi oleh khalayak ramai bahkan mendapat apresiasi atau respon dari pembaca di seantero dunia Itulah yang membuat saya bersemangat menulis.
Mengapa Anda menulis di Kompasiana?
Alasan yang paling pas adalah karena Kompasianasudah punya komunitas pembaca yang sangat banyak. Jadi peluang tulisan kita untuk dibaca oleh orang lain sangat tinggi. Dalam hitungan menit tampil di layar, bisa puluhan dan bahkan ratusan orang yang baca.
Bagaimana faktor kredibilitas menjadi alasan Anda menulis di Kompasiana?
