Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lunturnya Etika Masyarakat di Toilet Umum

14 Mei 2019   15:13 Diperbarui: 15 Mei 2019   20:17 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(KOMPAS.com/SHERLY PUSPITA)

Toilet menjadi satu  sarana yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat urban. Bahkan masyarakat desa pun sudah mulai memerlukan toilet sehingga bisa dikatakan semua rumah ada kamar kecil sebagai tempat membuang hajat.

Masalahnya tak sedikit dari masyarakat kita yang masih berpura-pura tidak tahu akan pentingnya kebersihan toilet, terutama pada toilet umum. Semua kita pasti sering membeda-bedakan kondisi toilet di rumah, hotel, bandara, pesawat, pelabuhan, stasiun kereta, terminal, pasar, rumah ibadah, dan lain sebagainya.

Bila mencermati perilaku masyarakat saat menggunakan toilet umum, maka kita akan mengetahui tingkat kepedulian masyarakat terhadap fasilitas publik dan juga kebersihan lingkungan. Walaupun kita tidak melihat langsung bagaimana seseorang menggunakan toilet, namun bisa dijejaki dari bekas yang ditinggalkan di ruangan kecil yang tidak sepele ini.

(Pemberitahuan Kocak di WC Umum yang Bikin Kamu Gak Jadi Pipis | via: kaskus.co.id  | Fimela.com)
(Pemberitahuan Kocak di WC Umum yang Bikin Kamu Gak Jadi Pipis | via: kaskus.co.id  | Fimela.com)
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemakai WC Umum sebagai berikut:

Pertama, adab berdoa sebelum masuk dan setelah keluar dari kamar kecil supaya dijauhkan dari kuman dan bibit penyakit.

Kedua, pastikan ketersedian air baik yang mengalir lewat kran maupun dalam bak. Jangan sesekali masuk langsung membuang hajat karena akan berakibat fatal apabila sudah terlanjur buang hajat tapi ternyata air tidak berjalan.

Bayangkan seseorang akan panik menunggu tidak ada orang di luar supaya bisa mendapatkan air. Namun demikian, ternyata dalam kondisi seperti ini banyak juga yang cuek berlalu pergi begitu saja tanpa rasa bersalah.

Ketiga, jangan sesekali meninggalkan bekas baik itu sisa-sisa hajat besar maupun hajat kecil. Saya sering masuk ke WC Umum masih tertinggal sesuatu yang tidak sedap dipandang. Dalam kondisi seperti ini, kita akan terpaksa bekerja keras terlebih dahulu baru bisa melaksanakan prosesi membuang hajat yang tertahan.

Keempat, terlebih dahulu memperhatikanlah bekas sepatu atau sandal di sekitar kloset terutama di wc duduk. Tidak dinafikan bahwa sering sekali kita temukan bekas sepatu dan sandal di kloset duduk. Artinya orang sebelum kita naik dan menginjak kedua sisi kloset yang seharusnya diduduki. Hal seperti ini sangat berbahaya karena bisa roboh dan bisa mengakibatkan kecederaan.

Kelima, kalau terpaksa membuang tisu ke dalam kloset, maka pastikan disiram hingga tidak terlihat lagi. Kita tentu sering menemukan kondisi kloset yang penuh tisu. Walaupun bukan tinja, namun kondisi seperti ini juga sangat tidak nyaman bagi orang lain.

Keenam, hargailah orang yang datang menggunakan WC Umum setelah kita. Kalau kita tidak suka masuk ke wc yang tertinggal kotoran, maka pastilah orang lain tidak suka dengan hal serupa. Maka pastikanlah WC itu bersih sebelum kita meninggalkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun