Mohon tunggu...
Sosbud

Kemunduran Sosial Masyarakat Indonesia

4 September 2017   22:23 Diperbarui: 4 September 2017   22:27 1779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring perkembangan jaman dan teknologi di abad 21 ini menyebabkan terjadinya beberapa kemunduran dalam kehidupan kita. Salah satunya dalam masalah berperilaku di lingkungan sekitar. Hal ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Kesadaran masyarakat dalam masalah sosial yang kurang pun semakin memperburuk. Agama kini tak lagi jadi pedoman bagi masyarakat. Lantas benarkah hidup kita harus berakhir seperti ini? Sebegitu sulitkah memahami kebaikan dan membedakannya dengan kebenaran? Bila agama adalah pedoman hidup manusia, mengapa kita tak mengikuti dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari kita?

Mengapa hal-hal ini dapat terjadi? Pertanyaan seperti ini yang akan muncul di benak kita jika kita membahas tentang kemunduran sikap sosial masyarakat. Lantas apa yang mendasari hal ini terjadi? Ada beberapa faktor yang mendasari semua ini. Salah satunya masuknya budaya barat ke negara kita.

Kadang kita berpikir apa salahnya dengan budaya asing yang masuk ke negara kita? Bukannya itu memberi dampak positif untuk kehidupan kita? Lalu apa salahnya? Ya, benar sebenarnya tak ada salahnya budaya asing masuk ke negara kita. Yang menjadi permasalahan disini adalah sikap kita yang menerima semuanya tanpa memilihnya.

Sering kali kita tak sadar bahwa seiring berkembangnya jaman kita mulai mencontoh dan mengikuti budaya-budaya barat dan melupakan budaya kita sendiri. Anak-anak remaja di era ini tak lagi bangga akan budaya Indonesia namun lebih bangga mengikuti budaya luar. Kita dapat melihat remaja-remaja Indonesia yang kini perilaku moralnya semakin memburuk. Mulai dari cara berpakaian yang mengikuti trend barat sampai cara berbicara yang tak lagi mementingkan nilai nilai kesopanan.

Tak hanya itu dalam segi Bahasa kini kita lebih bangga menggunakan Bahasa English dari pada Bahasa kita sendiri. Tak hanya lebih bangga menggunakan Bahasa English kita kerap menjumpai remaja-remaja kita lebih sering menggunakan Bahasa-Bahasa gaul dalam keseharian mereka. Entah itu berbicara kepada teman ataupun orang yang lebih tua mereka. Tak lagi perduli akan kesopanan atau nilai nilai luhur yang diajarkan dari kita masih kecil kini remaja-remaja kita lebih mementingkan bagaimana cara untuk terlihat keren di depan lingkungannya.

Bukan hanya tentang Bahasa namun hal ini merembet dalam cara berpakaian kita para remaja masa kini. Tanpa kita sadari kini kita lebih bangga menggunakan pakaian dari luar daripada batik asal Indonesia. Pakaian minim dan ketat pun menjadi trend masa kini. Apa ini budaya kita? Apa ini nilai-nilai uhur yang selama ini kita pelajari?

Lalu mau sampai kapan kita akan seperti ini? Mau sampai kapan kemunduran ini kita biarkan? Bagaimana caranya kita mengubah semua itu? Moralitas bangsa yang semakin mundur. Budaya yang perlahan hilang seiring perkembangan jaman. Inikah yang kita inginkan? Apa inikah kebebasan yang kita mau? Hingga budaya sendiri pun kita lupa?

Tak ada yang bisa menjawabnya selain diri kita sendiri. Ya, memang tak bisa karena sering kali kita sendiri tak sadar bahwa kita juga bagian dari orang-orang yang seperti itu. Lalu kita harus apa? Jawabannya cuma satu yaitu kesadaran diri. Tak ada yang dapat mengubah bangsa ini selain kita. Tak ada yang dapat merubah kebiasaan kita selain kita.

Pengaruh budaya luar memang bermanfaat untuk kemajuan negara. Namun hal ini dapat menjadi bumerang bagi kita jika kita tak dapat memilih mana yang baik untuk kita. Kemunduran dalam kehidupan sosial kita seharusnya tak akan terjadi jika kita berhasil menyaring budaya yang masuk dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun