Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Mukidi Ditetapkan Menjadi Buronan

28 Januari 2020   07:24 Diperbarui: 28 Januari 2020   08:52 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi gonjreng.com

Entah bersebab apa Mukidi ditetapkan menjadi buronan.  Dia merasa tidak bersalah, tidak ada pelanggaran hukum apalagi korupsi, kolusi dan Nepotisme.  Terheran-heran dalam kemasygulan maka Mukidi terpaksa mengasingkan diri untuk sementara,  Dalam kamus pihak berwajib pengasingan diri Mukidi ditetapkan berstatus Buronan.  

Lebih baik mengasingjkan diri dulu sampai  menyadari dan menegtahui kesalahan. Sementara Mukidi mengatakan kepada keluarga besarnya agar tetap tenang dan berpesan status buronan itu akan diselesaikan sendiri.  Tanpa bantuan pengacara atau bantuan siapapun karena dia yakin segala sesuatu akan clear pada waktunya.

Berita Mukidi Buron menjadi viral di media sosial.  Khalayakpun bertanya tanya apa kesalahan Mukidi sementara pihak berwajib sudah berulang ulang pers rilis bahwa mukidi bersalah karena mengucapkan kata menghina.  Itulah ujar kebencian yang dituduhkan sehingga Mukidi dipanggil pihak berwajib.

Tentu saja Mukidi tidak mau menerima perlakuan itu.  Lebih baik mengasingkan diri dulu bersembunyi dari pada menghadap aparat.  Dia kuatir akan langsung ditahan dengan status tersangka. Dipengasingan yang tidak jauh jauh dari kota besar Mukidi menyusun pembelaan. Pembelaan itu akan dikirim di televisi nasional via kurir rahasia.

Sementara aparat terus mencari dimana keberadaan sang buronan.  Wajah Mukidi dalam bentuk pas foto disebar kemana mana.  Dibawah foto tertulis Wanted atau Dicari.  Belum ada lagi sayembara berhadiah untuk menangkap Mukidi.  Mungkin setelah 3 bulan mendatang aparat akan mengeluarkan ketentuan jumlah rupiah kepada sesiapa saja berhasil menangkap Mukidi.

Dari tempat persembunyian  Mukidi memonitor pergerakan aparat. Penyamaran  Mukidi sempurna sehingga dia bebas berjalan kesana kemari bahkan ikut menghadiri konfrensi pers aparat penegak hukum.  Ya Mukidi siapa bisa lawan, karena kepiawaian itulah dia terkenal sejagat.  Waktu berjalan terus keberadaan Mukidi tetap tidak bisa dilacak.

Buronan nyaman super tenang itulah sosok Mukidi. Dia punya seribu wajah warisan dari kesaktian Dasamuka. Raksasa yang pintar di dunia perwayangan adalah guru spiiritual Mukidi. 

Hanya 1 pesan Dasamuka " Ketika dikau bersembunyi di Cileunyi tempat nan sunyi janganlah  menyanyi nanti  terdengar bunyi suara riuh gaduh oleh Mbok Nyai"

Cerita pendek ini diakhiri sampai disini dulu  karena inti kisah adalah Persembunyian Buronan.  Kalau sampai buronan tidak tertangkap juga bukan karena aparat tidak memiliki kemampuan tetapi justru si buronan memiliki kehebatan pelenyapan diri luar biasa.

Tidak ada yang melindungi si Buronan kecuali dia telah hilang dari muka bumi. Buronan menjadi misteri sejarah sepanjang zaman.  Tidak terungkap walaupun dibantu alat deteksi secanggih produksi negeri super power manapun. Buronan ibarat angin, dia dirasakan tetapi tidak kelihatan.  Dia berhembus kesana kemari tetapi tak tersentuh.

Ya sudah ganti status buronan itu diubah menjadi status ghoib tidak ditemukan. Toh keuangan negara tidak dirugikan. Selesai.

Salamsalaman

TFD 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun