Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ngamen Boleh Saja tapi Maaf Jangan Modal Tepuk Tangan Doang

14 Januari 2020   21:03 Diperbarui: 14 Januari 2020   21:09 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modal ngamen bukan berani saja tetapi akan lebih mantap memiliki suara bagus,  Disamping itu menggunakan alat musik srandard melengkapi pekrjaan ngamen semakin berkualitas.  Itulah standard ngamen di luar negeri yang patut di contoh.

Hal ini perlu diungkapkan terkadang anak anak ngamen terutama di kendaraan umum hanya bermodalkan tepok tangan sembari berdendang lagu ciptaan sendiri.  Tentu saja para penumpang angkot atau bus kota merasa  kurang nyaman.

Ketidak nyamanan penumpang  bisa menimbulkan rasa kurang simpati sehingga  segan memberikan derma.  Tapi sudahlah,  siapa yang bisa membenahi masalah sosial ini bersebab semua bermuara pada rasa lapar.  Rasa lapar berawal dari kondisi para pengamen  tidak memiliki pekerjaan tetap.

Hari ini Selasa 14 Januari 2019 saya menyaksikan pengamen muda.  Mereka bersegera naik ke angkot di Jalan Raya Bogor ke arah Kramat jati. Dua anak muda itu tidak menyanyi tetapi mereka memainkan alat musik sehingga nan terdengar adalah lagu instrumental.

Saya tidak berani memastikan apakah 2 anak muda itu mahasiswa.  Namun dari penampilan mereka terlihat rapi, bersih dan sopan.  Alat musik yang mereka mainkan adalah gitar akustik dan biola.  Entah  lagu instrumen yang mereka perdengarkan tetapi bagi kami para penumpang terusn terang terhibur.

Tidak semua anak muda bisa bermain  gitar dengan baik.  Apalagi memainkan biola jarang sekali anak nak muda bisa memainkannya. Artinya mereka pemusik jalanan berlualitas.  Dengan modal kemampuan bermusik itulah hendaknya para pengamen bukan sekedar mencari dana secara setengah memaksa.

Ada rasa nyaman, merea tidak menganggu suasana penumpang yang sedang bergegas pulang sekolah dan warga selesai  dari segala urusan.  Dengan demikian sumbangan dana secara ikhlas diberikan dalam jumlah cukup lumayan.  Mereka hanya menyampaikan satu lagu, selepas itu mereka mengucapkan terima kasih dan segera meloncat dari mobil yang dipelankan pak sopir.

Ya mengamen boleh saja.  Tujuan utama menghibur orang tetapi cobalah dengan cara santun.  Warga dengan senang hati  akan membantu anda sebagai tanda tali kasih karena terhibur dan juga saling membantu sesama warga..

Mengamen boleh saja untuk sementara misalnya untuk menambah uang kuliah.  Oleh karena itu kalau ingin menjadi pengamen profesional maka lengkapilah alat musik anda dan belajarlah menyanyi yang baik sedandainya memang  mempunyai bakat seniman.

Salamsalaman

TD

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun