Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Terlalu Timang-timang Pekerjaan Hasilnya Mengecewakan Atasan

16 Oktober 2019   09:43 Diperbarui: 16 Oktober 2019   10:28 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekerjaan harian seharusnya diselesaikan pada hari itu juga.  Jangan ditunda lagi karena akan menjadi beban.  Menumpuk pekerjaan sama juga menumpuk masalah. Pada saatnya masalah tersebut meledak bersebab tidak dituntaskan.

Terkadang seorang pekerja ingin mendapatkan hasil yang sempurna sehingga terlalu banyak pertimbangan.  Akhirnya  pekerjaan tidak selesai selesai juga padahal ada durasi waktu.  Tak elok juga terlalu banyak pertimbangan karena pak boss biasanya hanya menilai pekerjaan selesai tepat waktu.

Terkait kualitas kalau memang bisa nilai seratus bagus, nanun nilai 70 pun tidak mengapa asalkan pekerjaan selesai.  Jangan sampai mengejar nilai tertinggi tetapi hasil pekerjaan tidak diserahkan ke si Boss.

Kelok sembilan sudah dipangkas
 Kini menjadi kelok ampek
 Berpikir bertindak secara ringkas
 Tidak njlimet terhindar capek

Itulah sebabnya kosa kata effektif di dahulukan dari kosa kata effesien.  Effektif dimaknai berhasil guna sedangkan effesien berdaya guna.  Effeketif artinya pekerjaan wajib selesai sesuai waktu.  Ketika mendahulukan effesien dalam artian menghitung ketersediaan sumber daya maka dapat dipastikan pekerjaan tidak selesai.

Berdasarkan pengalaman 30 tahun menjadi abdi negara ternyata atasan kita lebih senang ketika anak buah menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.  Pak Boss malah lebih suka ketika anak buah bisa lebih cepat menyerahkan hasil tugas.

Jangan pula sampai pekerjaan belum selesai pada waktunya sehingga ketika di tagih atau ditanya si boss timbul beribu ribu alasan.  So pasti atasan kecewa terhadap kinerja si anak buah.  Bisa jadi pada kesempatan lain boss tak sudi memberikan tugas kepada anak buah yang lelet.

Dengan demikian anak buah wajib paham benar bagaimana posisi nya di bawah  Pak Boss.  Perhatikan anekdot dibawah ini dan pikirkan sekali lagi bahwa nasib anak buah memang di takdirkan demikian.

Bila Boss tetap pada pendapatnya itu berarti beliau konsisten.
Bila Anak buah tetap pada pendapatnya itu berarti dia keras kepala.

Bila Boss berubah-ubah pendapat itu berarti beliau fleksibel.
Bila Anak buah berubah-ubah pendapat itu berarti dia plin-plan.

Bila Boss bekerja lambat itu berarti beliau teliti.
Bila Anak buah bekerja lambat itu berarti dia tidak "perform".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun