Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tentang Ganjar, Opo Ganjarane?

24 Maret 2017   08:52 Diperbarui: 24 Maret 2017   23:00 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
aksi protes Patmi dkk saat menyemen kakinya di depan Istana (foto. Detik.com)

Mboten Ngapusi, Mboten Korupsi!

Kalau diterjemahkan, sungguh hebat jargon Ganjar Pranowo dalam pilkada Gubernur Jawa tengah lalu itu: Tidak Membohongi, Tak Korupsi. Sehingga wong nJowo di bagian tengah termehek-mehek untuk memilih Ganjar sebagai Gubernur di wilayah yang didominasi fans Banteng. Sebagian besar warga Jateng memilih partai yang setia dikomandani Megawati Soekarnoputri.

Menilik sejarah kenapa Ganjar dari Banyumas itu yang dimajukan PDI Perjuangan, sudah mahfum kiranya. Karena saat itu ada wakil Gubernur Rustriningsih – kader PDI P pula – yang terlempar alias tak direstui Bu Ketum Partai ini maju sebagai calon gubernur.

Perjalanan Ganjar sebagai gubernur pun cukup moncer. Perihal apakah ia memenuhi jargonnya tak membohongi dan tak korupsi, ini yang hari-hari belakangan ini menjadi ujian baginya. Setidaknya, mengingat ia lebih senang dengan rencana pembangunan Pabrik Semen Gunung Kendeng di wilayah Pantura: Pati dan sekitarnya. Mengabaikan protes warga sekitar calon lokasi pembangunan besar itu. Bahkan, sudah ada korban nyawa secara (tak) langung: meninggalnya Patmi. Petani yang protes ke depan Istana Negara, Jumat (17/3) setelah menyemen kakinya bersama warga Pati yang lain.

Persoalan kedua, ia disebut-sebut sebagai salah satu peserta Kasus e-KTP berkait saat menjadi DPR. Dan kita mahfum apabila ia berkelit dengan dalih serupa dengan para wakil rakyat di Komisi II, termasuk apalagi yang sekarang sebagai Ketua DPR Setnov. Semua serba pintar sebagaimana layaknya seorang politikus. Termasuk, 14 orang (DPR dan mantan anggota DPR) mengembalikan sejumlah uang berbilang milyar jauh dari uang yang kemungkinan dikorup mereka. Triliun.  

Mahfud MD miris dengan, apabila, seorang politikus muda seperti Ganjar Pranowo terlibat perselingkuhan “pejabat publik” – apa pun persoalannya. Mantan ketua MK ini amat menyayangkan dan kecewa berat: bagaimana dengan yang dianggap tak berani “Mboten Ngapusi, Mboten Korupsi?”. Yang tak dikenal Mahfud dari sekumpulan orang-orang wakil rakyat yang namanya sayup-sayup.

Apa ganjaran bagi seorang Ganjar Pranowo opoganjarane, apa hukumannya sebaiknya? Memang, sebagai praduga tak bersalah saja dulu. Dan jika espektasinya berkebalikan Mboten Ngapusi, Mboten Korupsi? Apa kata dunia – kalau negeri ini memang masih berkerumun orang seperti ini: tikus.

***  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun