Saya harus menulis lagi di sini, di akun Kompasiana yang lebih dari dua tahun 'terkunci' entah karena apa. Hari ini, saya menulis untuk menandai waktu dimana tiba-tiba akun saya 'terbuka' kembali. Dengan demikian, saya berharap jika ada masalah lagi, saya akan tahu bahwa pernah absen selama itu tanpa bisa berbuat apa-apa. Persisnya kemarin, Selasa (22/5/2018) saat saya dan beberapa teman nongkrong di warung kopi di bawah stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat.Â
Sambil mengobrol, itulah melalui telepon android saya berusaha masuki akun Kompasiana, yang entah berapa kali selama dua tahun tidak pernah berhasil. Walaupun bisa masuk melalui akun Facebook, tetap saja upaya masuk itu terhenti. Hanya ada notice dari admin yang menulis: SELAMAT DATANG TEGUH IMAM SURYADI di ujung kanan ponsel saya.Â
Dibawah notice ini tidak ada tulisan apapun, hanya ruang hampa warna putih yang tidak bisa diiutak-atik, kecuali men-zoom ini dan zoom out ucapan Selamat Datang tadi.
Sampai di situ, saya tak bisa lebih ke dalam, atau masuk ke profil. Tetapi, inilah capaian prestasi saya dihadapan beberapa teman tadi. Padahal, dengan prosedur yang sama ketika saya lakukan sendiri, sama sekali tidak bisa sampai di titik itu. Saya bersemangat lagi dan berfikir, ini adalah tanda-tanda akun Kompasiana saya bisa diakses. Ya sudah, nanti di rumah akan saya buka di laptop.
Melalui laptop, tulisan ini berhasil diunggah. Tapi, saya masih penasaran, kenapa selama ini selalu gagal. Apa ini berkah Ramadan? Saya hanya berharap kasus mandeg-nya akun Kompasiana ini tidak berlanjut. Semoga saja.