Mohon tunggu...
Tareq Albana
Tareq Albana Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Nominee of Best Citizen Journalism Kompasiana Awards 2019. || Mahasiswa Universitas Al-Azhar, Mesir. Jurusan Hadits dan Ilmu Hadits.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bagi Generasi Millenial, Popularitas adalah Dewa yang Dipuja

14 Februari 2018   01:25 Diperbarui: 14 Februari 2018   16:19 2515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Lincmagazine

Agus: Bro Udah denger belum kabar viral baru baru ini?

Mamat: udah bro, yang challenge Nyium ketiak Pacar itu kan, relationship goals banget. Gue coba ah bareng cewe gue biar nambah viral juga.

Percakapan di atas barangkali mewakili contoh obrolan generasi millennial saat ini. Bagi anda yang belum paham apa itu millennial, ya semacam sebutan untuk generasi yang hidup sejak 2000an generasi ini disebut juga Generasi Y. Unik nya millenial saat ini sangat mendominasi di media sosial akan tetapi mereka jarang terlihat di dunia nyata saat ini.

Sebagai pemain media sosial, saya yakin jika sebagian besar di antara anda sudah sering melihat berita yang sedang heboh di Internet, terutama di media sosial. Sebagian berita viral itu kadang memanglah bermanfaat dan bisa menjadi penambah wawasan kita, namun yang memiriskan adalah kebanyakan hal-hal yang viral di media sosial itu adalah hal yang negatif atau hal yang bahkan bisa dibilang bodoh untuk ukuran zaman sekarang.

Bahkan tak jarang di antaranya memang sengaja melakukan sesuatu hal yang di luar batas kewajaran, agar bisa menjadi perhatian publik dan membuatnya terkenal. Sehingga berita viral tersebut dikonsumsi oleh berbagai kalangan, termasuk anak di bawah umur yang dikhawatirkan akan meniru hal serupa. Lalu apa yang membuat generasi ini hidup seolah tidak menggunakan akal?

Media sosial lah jawaban nya, karena pada saat ini media sosial menjadi tolok ukur anak muda dalam kehidupannya, bagi yang memiliki jumlah follower yang banyak dan terkenal maka akan dianggap keren, dan menjadi influencer bagi anak muda lainnya.

Jika kita lihat lebih dalam, media sosial hanya sebagai sarana bagi mereka, namun inti dari segala keanehan yang mereka lakukan adalah satu: hasrat ingin diakui!

John Dewey, seorang Filsuf berkebangsaan Amerika yang lahir pada tahun 1859 menyebutkan bahwa hasrat terbesar manusia adalah "hasrat untuk menjadi penting". Hal senada juga dengan yang disampaikan oleh Dale Carniege, seorang motivator dan ahli sosial yang mengatakan bahwa tidak ada yang lebih diinginkan manusia selain dianggap penting, atau diakui dan didengarkan.

Hasrat untuk diakui dan mendapat pengakuan banyak orang memang menjadi ambisi setiap orang, di zaman dahulu orang mencapai berbagai hal positif agar memuaskan ambisi mereka untuk terkenal. Seperti menyanyi, pertunjukan sirkus atau hal-hal positif lainnya.

Namun di zaman ini, kehadiran media sosial dengan jutaan pengguna nya dan memudahkan seseorang untuk dikenal jutaan lainnya membuat hasrat "ingin terkenal" semakin menjadi jadi, jika dahulu orang hanya ingin sebatas terkenal di kampung atau daerah, para millenials dengan kemajuan zaman ini ingin menjadi terkenal di dunia, dan dengan cara yang praktis!

Hidup di tengah kemudahan memang membuat pola pikir millenials berbeda dengan generasi X (sebutan untuk generasi sebelum 2000an) di mana millenials sangat mendambakan jalan pintas dan menginginkan hal yang instan tanpa harus bersusah payah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun