Malam yang suram Bertahun-tahun berlalu Tetapi, menyisakan pedih dan perih Bagaikan tertusuk duri mawar
Netraku menatap hampa udara. Dingin membungkus tubuh dalam kegamangan
Bulan malam tertutup awan hitam cahayanya yang suram hati pun ikut padam
Rintik hujan hadir saat malam kian kelam sekelam harapan kehidupan
Gal/prass adalah anak introvet yang hidupnya suram dengan di Bebani pikiran dia lahir hanya untuk menjadi npc bukan mc dia hanya sebuah cloningan
Tangismu panjang merangkul segala ketakutan. Doamu lirih meredakan gemuruh yang menyakitkan
Puisi ketiga dari sembilan rincian judul puisi tentang Tidak, khususnya tentang Tidak Membiarkan Masa Depannya Suram. Semoga bermanfaat.
Tuan, kau jahat sekali. Buat sukma meronta bahagia
Hanya seorang pria yang hidup dalam kehidupan yang suram, kelam, dan tidak punya tujuan. Ia hidup, namun jiwanya tidak
Dan kilau keemasan pun hadir.Setelah berlalu kekusaman.Bisakah kau memahami?
Alkisah, sebuah kehidupan. Kehidupanku yang suram bukan sekadar dongeng
Dipelataran rumahku aku berbicara membawa sebuah harapan tanpa asa
Menahan rindu yang mendalam dan mempertahankan kesetiaan
Mereka hanya diselamatkan dengan ilmu, Pendidikan dan pengajaran adalah perlu
kabut sendu: peron; bangku panjangkepak-kepak sayap jiwa-jiwa berharap: terang atau remang
Cerita tentang kompleks pemakaman yang hening menghadirkan
Seorang lelaki paruh baya tampak berlari tergopoh-gopoh setelah berhasil membobol sebuah toko perhiasan di tengah kota.
Di dalam sebuah kereta, Kita bertukar seutas cerita Masa lampau yang saling berdekatan Lupa yang kian kuat melawan
Saat menerjang labirin beronak. harapan terkopak, koyak-moyak. jiwa lebam lalu lejar. raga gemetar terkapar lelah.Gigil malam menekuk.Lampau muluk men
![[Puisi] Sebuah Percakapan dalam Gerbong Waktu Malam](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2021/04/22/260d3541980e9ebf7babda9ec6052f0f257b0323-s2-n0-picsay-6080c392d541df130a413142.jpg?t=o&v=410&x=225)
