Sang surya menyinari dunia, entah mengapa aku mengagumimu
Kapan akan berhenti, mungkin juga tidak kalau aku masih di sini. Pilih berlari tanpa rumah atau berdiam mati di rumah
Cinta yang tulus hanyalah orang tua kita sendiri, so sayangi mereka dan rawatlah merka agar berkat Tuhan selalu mengiringi langkahmu.
Aku memandang wajah indahmu kasih, yang kau sembunyikan di balik kerudung sucimu.
Jempol mengapit telunjuk dan jari tengah Ujung pena menguap peluh menetes kisah Jari manis bersila menikmati kalungan permata Kelingking bisu di ujun
Kesombongan, awal dari kegagalan membuat manusia lupa diri, lupa Tuhan.
Di antara awan yang lembut bergelut, rahasia tersembunyi, menyulut lamunan.
Bunga keramat simbol suci menyembul dari gelap menuju terang
Di hadapan takdir yang Tuhan titahkan, Ikhlaslah hati, janganlah kau ragu.
Aku berjanji takkan lagi sibuk menimang-nimang apalagi tenggelam dalam lautan kenangan yang terkadang membuat langkah tersendat-sendat
Garis-garis terukir di atas kanvas putih, membentuk ikatan yang erat dan tak tergoyah.B
Menyambut Bulan Ramadhan 2024 dengan Zikir mengingat Allah SWT
Yang kita butuhkan adalah memberi cinta yang banyak untuk diri sendiri
Kenali dirimu sebab dunia ini tak mengenal kita berjalanlah perlahan karena waktu tak menunggu
Malam merambat, senja perlahan sirna, Mentari terbenam, bintang mulai berbinar.
Derita sepi terasa, menganggu di ruang tunggu Hanya senyap yang menemani, merajalela dalam hati
Yang sering dikira derita, nyatanya kejutan tumbuh dari Yang Maha Kuasa. Kita telah salah sangka!
Perempuanku Maukah kau memberi tanda padaku Aku menunggu
O jendela Ramadhan, pintu rahmat-Nya,Tempat bertemu antara hamba dan Tuhannya.
Sikap berani bercampur gentar, Bagai singa mengaum, namun tak lepas jeratan.