Puisi kedelapan dari sembilan rincian judul puisi tentang Hari Raya, khususnya tentang Hari Rayanya Hati dan Kekasih Hati. Semoga bermanfaat.
Ada banyak hal dalam hidup ini yang bisa kita ambil hikmahnya sebagai sebuah pelajaran berharga
kepasrahan diri kepada sang Pencipta Alam Semesta ini
Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sangat sederhana untuk menceritakan tentang Kehilangan Indah. Semoga bermanfaat.
Pasrah dengan keadaan namun sebenarnya menginginkan kata temu
Seorang yang patah hati akan janji-janji dari pasangannya.
Berhentilah... Karena kau tak harus berlomba. Untuk tiba cepat diTujuan
Puisi: Langit Malam Tanpa BintangResah dan gelisah saat hujan turun
Pasrah, seperti reruntuhan dihempas badai, Namun, di sana, tenang terselip di sudut hati.
Aku memang menang. Aku menerima semua dengan rela dan penuh ikhlas
Ruang jiwa yang sedang resah tak menentu Hamparan problema merudapaksa bagai hantu Logika tak lagi bisa menerima
Puisi kelima dari sembilan rincian judul puisi tentang Dan, khususnya tentang Pasrah dan Penerimaan. Semoga bermanfaat.
Takaran waktu ada pada langit nelayan menodong kail ke laut biru ikan betdandan
Jika hidup hanya berlumuran dosa, maka kematian semoga mendatangiku....
Ikhtiar dan doa menjadi satu rangkaian untuk bisa menjadi hamba yang berpasrah kepada Allah, Tuhan yang maha pengasih dan penyayang
Kadang hidup tidak harus memiliki rencana, mengalirlah mengikuti skenario Nya dan temukan kebahagiaan sejati
Tuhan, telah jauh aku berjalan. Merintis jejak juga harapan. Menjemput wujud angan
Puisi keenam dari sembilan rincian judul puisi tentang Sabar, khususnya tentang Batasnya Sabar Pasrah Bukanlah Menyerah. Semoga bermanfaat.
dinamika kehidupan yang sangat pekat membuat kita tidak melihat apa yang sebenarnya terjadi atas diri sendiri.