Yuk cek puisi yang berjudul "Cahaya Rembulan" pada artikel berikut ini!
Yuk cek puisi yang berjudul "Cahaya Rembulan" pada artikel berikut ini!
Di langit malam yang kelam, Gemintang berkelap-kelip bagai permata.
Cukup kamu kini dan selamanya, menemani di setiap langkah kaki.
Ketika sajadah menjadi teman kelak membentang sampai pintu surga
Diawasi dan dijaga ketika bermain. Tentu perasaan anak akan sangat senang
Menghibur Ibu yang sedang bersedih karena merindukan anak sulungnya
Secangkir kopi dan Heci untuk menemani nonton bola Asian games 2022, Indonesia vs Uzbekistan.
Merajut menjadi candu yang menyenangkan namun harus dibatasi.
Musik membuat kita semangat beraktivitas
Di antara perpisahan atau melanjutkan tanpa kepastian
Memenuhi ruang rindu ku, Pada semesta dunia, Menggapai mimpi-mimpi, Tuk terus dicari
Empat tahun sudah kau menemani ku, kau selalu setia menemani saat senggang maupun sibuk
Diskusi ringan tetapi menawan akan nampak lebih bersahabat ketika secangkir kopi diseduhkan untuk dinikmati.
Memangnya siapa yang senang menjadi sangkar? Kami juga senang kalau burung lepas
Setiap malam mestinya kau hadir menemani gelap, Kau tercipta untuk menerangi kegelapan malam
Kekeyaanmu merasakan alam dan semua isinya hanyalah MilikNya.
saat lelah butuh teman kan ya, yang bisa mengerti kita, yang mau mendengarkan kita.
Ketika ajal kita tiba maka berakhir semua kehidupan kita. Kita akan dikuburkan sendirian. Tak ada yang rela menemani kita, istri, suami anak