Sebenarnya seperti apakah kebenaran itu? apakah kebenaran yang kita yakini saat ini adalah benar kebenaran? atau hanya pembenaran saja?
Pemahaman lebih medalam dalam kajian kebenaran agama sebagai wujud dari pada kebenaran yang bersifat mutlak melalui dimensi intektual keagamaan
Ketika dilahirkan ke dunia, di samping tak pernah puas, kita manusia sepertinya juga diberi sifat untuk mudah sepele terhadap orang lain.
Ada tiga hal yang ingin disampaikan oleh judul artikel di atas. Tiga hal yang mungkin akan dapat kita ambil pelajaran besar atasnya. Kalau pun itu dia
Saya sedikit ingin mengajak kita belajar untuk berfilosofi. Bukan harus menjadi filsuf, namun setidaknya tulisan ini sedikit akan mengasah otak kita.
Agama pada kenyataan sejati pasti tidak akan satu, karena setiap orang, mempunyai prinsip untuk terafiliasi ke mana, dan meyakini kebenaran yang diyak
Rhoma Irama ‘memainkan irama’ yang oleh sebagian orang tidak semerdu irama dangdut yang biasa dimainkannya. Ayahanda dari Ridho Rhoma itu mencalonkan
Kenapa Kita Harus Merasa Bahwa Tulisan Opini Kitalah yang Paling Benar? [caption id="attachment_205322" align="aligncenter" width="555" capti
Pengesahan Adikodrati Alkitab sebagai kebenaran mutlak. Kita tahu dgn rasio kita bahwa Tuhan itu ada, tetapi rasio kita tidak sanggup untuk mengerti s
Lembaga seperti KPK itu sangat penting. Sama pentingnya jika kita ingin melihat negeri ini harus mengalami perubahan yang signifikan. Setidaknya, kita
Kebenaran mutlak hanya ada pada Tuhan. Karena ia melihat dan mengetahui semua realitas sebagaimana adanya, tanpa dibatasi oleh keterbatasan apa pun. I
