Selamat berjuang Timnas Garuda di Piala Asia 2023, semoga mampu mencetak sejarah, pertama kalinya menembus babak 16 besar.
Liga 1 sudah berjalan tujuh pekan, atau hampir separuh jalan dari putaran pertama.
Keputusan Marselino bermain di Benua Eropa sudah cukup tepat agar bisa menaikkan level permainan dan memperbaiki kualitas dari sepak bola Indonesia.
Kapolresta Malang dan jajarannya melakukan sujud ampun atas tragedi yang terjadi di Kanjuruhan
Berangkat dari semua masalah ini, akan lebih tepat jika Marselino Ferdinan dkk tidak perlu dibebani target juara. Kalaupun bisa juara, itu bonus.
Wahai para pemain timnas U19, mohon berjuang lebih keras dan rebut gelar juara untuk memuaskan dahaga para penggila bola tanah air.
Apa yang tersisa dari kehebatan era Evan Dimas dkk?
Inilah profil Kuwait calon lawan di grup A untukTimnas Garuda. Jordania, Kuwait dan Nepal adalah lawan-lawan yang harus dihadapi Timnas Indonesia.
Timnas Garuda sudah menetapkan 23 pemain untuk menghadapi ajang Kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait City, Kuwait mulai tanggal 8-14 Juni 2022.
Maka, agak mengherankan jika setelahnya muncul narasi "pemain timnas muda Indonesia bagus dan kuat, tapi loyo di level senior".
Menarik melihat komposisi lini tengah timnas Indonesia. Pertanyaannya, Evan Dimas atau Marselino yang lebih baik temani Ricky Kambuaya?
STY masih memiliki Pekerjaan Rumah besar, bagaimana caranya agar gawang timnas kita tak pernah kebobolan saat pertandingan internasional? Masa lawan
Pada 4 pertemuan sebelumnya, Timor Leste selalu keok dari timnas Indonesia. Kondisi ini bisa membangkitkan semangat 'balas dendam'.
Belajar dari kegagalan timnas masa lalu
Kalau Timnas Indonesia langsung jadi juara, sangat mungkin akan banyak selebrasi yang harus diikuti para pemain. Lalu, bisa saja pemain "lupa diri"
Timnas Indonesia bertekad memenangkan laga leg kedua menghadapi Thailand. Walaupun berat untuk mengejar agregat 4 gol, tetapi semangat untuk menang.
Dua golnya jadi bukti nyata mengerikannya Chanathip Songkrasin.
Saya sudah jatuh hati dengan cara Shin Tae-yong menangani Indonesia. Hanya melawan Thailand, saya kira Tae-yong telah melakukan kekeliruan.
Konon sepak bola gajah tahun 1998 menjadi kutukan bagi Timnas Indonesia di ajang Piala AFF selama ini. Omong kosong, anggapan itu lupakan saja.
Kutukan finalis Piala AFF harus kita patahkan. Harapan itu ada di bahu STY dan anak-anak didiknya.