Kisah nyata yang dialami oleh Ningsih sekitar tahun 1990-an. Saat itu Ningsih pergi merantau ke Banyuwangi.
Aku melihat di tiang ada tergantung kalender harian, dan aku kaget saat membaca bagian bawah nya. Tertulis Jumat Kliwon. Kami mengalaminya semalam.
Cerpen ini telah diterbitkan tahun 2020 dalam buku “ZULMAT” kumpulan cerpen misteri milik Omera PustakaCerpen ini telah diterbitkan tahun 2020 dalam
Out dan Grotesque adalah dua dari banyak novel karya Natsuo Kirino yang berciri khas genre thriller kriminal dan telah meraih banyak penghargaan.
Inilah yang paling kutakutkan, terdampar di gunung dan tersesat di hutan yang gelap dan mengerikan, ada rasa sesal kenapa ngotot pergi sendiri
Jadi, kalau hantu katanya tidak punya harga diri lagi mungkin sudah sejak dulu. Coba waktu itu sambil pegang hp pasti sudah tayang di youtube.
Cengkraman itu makin erat, seakan menusuk perut. Perut terus menegang, dan hatiku berdebar-debar. Cerita misteri di sebuah Rumah Sakit.
cerita horor, kost horor, Kost berhantu, Cerita horor kisah nyata, pengalaman mistis, Ciri-ciri kos berhantu, pengalaman horor
cerita horor, kost horor, Kost berhantu, Cerita horor kisah nyata, pengalaman mistis, Ciri-ciri kos berhantu
PERGILAH KALA "Lol," bisik Kala di tengah keramaian suasana kantin kampus, "ada Andre tuuh, lagi sendirian." Lola menoleh, menat
Aku membuka mata. Gelap sekali. Di mana ini? Kenapa aku bisa ada di sini?Aku mencoba berdiri dan meraba-raba dalam kebutaan. Sembari berusa
"B... bukannya... nenek sudah meninggal?" Mima terhuyung melihat sosok nenek dengan pakaian bersimbah darah berdiri di hadapannya. "Ayo Mima, iku
Aku menoleh ke arah jendela di lantai atas; nomor dua dari kiri. Belum tampak adanya pergerakan. Tirai kusam berwarna kuning pucat itu masih tergantun
Aku menoleh cepat ke arah jendela kamar yang tirainya sedikit terbuka. Tak ada siapa-siapa. Padahal baru saja sudut mataku menangkap adanya perge
Chellin, Wina, Ali, Akbar, Bimo dan Danang yang merupakan mahasiswa semester pertama di sebuah kampus di Jakarta, memutuskan untuk berlibur akhir peka
Nina menyeka peluh di dahinya. Cuaca yang sangat panas memaksanya untuk menghentikan sepeda motornya sejenak di pinggir jalan demi meneguk air mineral
"Kak Devina, Kak Wulan, sebagai Ketua Klub, aku perintahkan kalian untuk pergi dengan damai. Pergilah ke tempat dimana kalian seharusnya berada"
Banyak kesaksian yang menyatakan bahwa pada saat terjadi blood moon mereka merasa bahagia, gembira, serta lebih dapat berpikir positif
"Memangnya Wewe Gombel itu benar-benar ada, Bu?"