Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anak-anak Menggenggam Bara

25 Agustus 2019   21:27 Diperbarui: 25 Agustus 2019   22:00 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Tabrani Yunis

Anak-anak milenia,  penguasa alam maya, menggenggam dunia dengan jari-jemari   menari-nari di layar angkasa, sambil menikmati gemerlap  semesta maya. Hidup tak lagi memaksa bertahan dengan penuh asa.Karena asa dan cita terkubur di dunia maya

Anak-anak milenia,  tengah mengarungi belantara, mau kemanakah mereka? Berjalan meraba-raba di  kegelapan  dan gemerlapnya dunia maya. Dilepaskan semua tali kekang, merdeka  mengejar asa, tanpa nahkoda.

Anak-anak milenia  lupa  membaca gejala alam maya,  musim terus berubah-ubah, sekejap waktu mengubah cita. Tak resah menghadang ombak  raksasa  menyapu segala, terlena dalam lamunan sandiwara.

Anak-anak milenia kian manja di dunia maya, seperti segala akan tidak ada kendala, padahal suatu ketika, petaka datang menyapa, semua terbujur tak berdaya.

Anak-anak milenia, Diperdaya banyak goda dan  kenikmatan dunia, berpacu mengejar  asa utopia, 

Anak-anak milenia  tak berdaya diperdaya manja, tak berdaya melawan petaka.
Anak-anak zaman, penghuni alam maya,
Kehilangan isi dada, banyak berfikir, apalagi berzikir kian tiada. Mau kemana anak---anak milenia melabuhkan cita? jalan penuh cahaya, mata hilang rasa. Jangan simpan asa dalam manja. Gawai menjadi dewa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun