Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Semua Ada Batasnya ...

6 Maret 2015   01:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:06 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1425556441119074697

Berbuat sesuka hati. Bebas ngapain aja. Boleh. Dan sah-sah saja. Karena hidup memang kita yang jalani.

Tapi asal tahu saja, apapun di dunia ini. Pasti ada batasnya. Tinggal kita. tahu batas kita atau tidak? Atau kita memang belum menentukan batas?

[caption id="attachment_401071" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber: Prinadi - Semua Ada Batasnya"][/caption]

Sekali lagi, semua ada batasnya. Usia ada batasnya. Makan ada batasnya. Bekerja ada batasnya. Bahkan, masalah pun ada batasnya. Rumah kita dengan rumah tetangga juga ada batasnya. Yang paling penting, hidup kita pun ada batasnya. Kita tidak bisa menolak ketika batas itu tiba .....

Jika hari ini, masih ada di antara kita yang berselisih. Berdebat dan bersengketa. Sadarlah, karena semua ada batasnya. Untuk apa kita ngotot, emosi padahal semua itu akan berbatas. Akan berakhir. Dan sirna seakan sia-sia.

Pangkat, jabatan, harta dan istri atau anak sekalipun akhirnya juga ada batasnya. Lalu, untuk apa kita sombong melulu? Mempertahankan angkuh? Bagaimana bisa kita menzholimi diri sendiri atau orang lain terus menerus? Sudahlah, semua pasti ada batasnya.

Kalau hari ini ada sekumpulan orang di DPRD bermaksud menjatuhkan pemimpin juga ada batasnya. Atau pemimpin yang terus bersuara keras pun akhirnya ada batasnya. Lalu, mengapa kita tidak segera menyadarinya? Bukan karena ego, bukan karena pintar, bukan karena merasa benar. Tapi cukup, hanya tahu dan mengerti bahwa semua ada batasnya.

Mengapa hari in kamu tidak bahagia?

Jawabnya sederhana, karena kamu tidak tahu batasan dirimu. Itu saja, tidak ada yang lain. Maka tetapkanlah batas sekarang juga. Kita tidak perlu berbuat berlebihan karena ada batasnya. Tahu batas apa yang harus kita lakukan.

Mengapa penting kita tahu batas?

Lho, tentu agar hidup kita bahagia. Tidak tergerus oleh nafsu dan ego pribadi. Karena tujuan hidup itu bukan untuk sukses, bukan untuk kaya. Tapi untuk mengetahui batas kita.

Ya, BATAS. Agar kita tahu apa yang harus kita lakukan dan apa yang tidak harus kita lakukan. Agar tahu apa yang kamu mau dan apa yang kamu tidak mau. Sekali lagi, semua ada batasnya.

Berpikir bebas. Bertindak bebas. Bukan berarti tanpa batas. Hidup juga butuh toleransi. Butuh pengertian. Hidup juga perlu harmoni. Bahkan terkadang, dibutuhkan warna-warni kehidupan. Maka sama sekali tidak mungkin, kita hidup semau gue. Hidup sesuka hati. Karena segalanya, ada batasnya.

Lalu, apa sebenarnya batas hidup kita?

Jawabnya sederhana lagi, kita tidak boleh melebihi batas kemampuan kita. Itu saja. Hanya 3 hal yang kita boleh tidak ada batasnya. Apa saja? Kesatu, Usaha. Kedua, Doa. Dan ketiga, Tawakal di jalan-Nya. Itu berarti, kita sudah menetapkan batas kita ..... Ingat tahu dan punya batas itu penting !!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun