Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nak, Kamu Ingin Apa? (Catatan Hari Anak Nasional)

23 Juli 2017   09:19 Diperbarui: 23 Juli 2017   09:23 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

NAK, KAMU INGIN APA ?

Kadang suka kasihan sama anak-anak sekarang. Seringkali "dipaksa" ngikutin apa yang dimau, diingini orang tuanya. Memang benar sih, agar anak-anak itu berhasil. Agar anak-anaknya bisa seberhasil orang tuanya. Atawa anak-anaknya sukses seperti yang dipikir orang tuanya. Walau kita gak tahu, siapa dan seperti apa referensi "keberhasilan" versi orang tua itu?

Wajar, kalo akhirnya orang tua punya "metode jitu" menurut versinya sendiri dalam mendidik anak. Harus gini harus gitu. Ikut les ini ikut les itu. Jam sekian begini jam sekian begitu. Padat merayap jadwal anaknya. Tapi semua itu "kehendak" orang tua, bukan kehendak anak.

Maka dialog paling sederhana, antara orang tua dan anak di rumah.

"Nak, pokoknya ayah pengen kamu begini nanti .." Atawa "Nak kalo mau sukses, Ibu kasih tahu kamu harus begini begitu ..."

Kadang, kasihan anak-anak sekarang. Jarang ditanya:

KAMU INGIN APA? KAMU MAU BAGAIMANA?


NAK, KAMU INGIN APA ?

Itu memang, pertanyaan sederhana. Maka buat anak-anak pun, jawabnya sederhana.

Nak, kamu ingin apa? Aku ingin ibuku membiarkan aku bermain sesuka hati, sebentar saja.

Nak, kamu ingin apa? Aku ingin ayahku melakukan apa saja seperti yang dia tuntut dariku selama ini.

Nak, kamu ingin apa? Aku hanya ingin ibuku tidak menganggap diriku seperti dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun