Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hadapi Wabah Corona dengan Tebarkan Berita Baik

13 Maret 2020   12:07 Diperbarui: 13 Maret 2020   12:38 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Tebarkan berita baik. Itulah cara sederhana untuk menghadapi wabah virus corona di Indonesia. Karena wabah itu akan makin menggila bila yang dibangun adalah narasi-narasi atau berita-berita buruk lagi menakutkan. Seolah-olah, virus corona penyakit yang mematikan. Hingga membuat banyak orang ketakutan, kepanikan.

Maka hadapi wabah virus corona dengan menebarkan berita baik. Bahwa virus corona sangat bisa disembuhkan. Angka kematiannya hanya 2 persen, jauh di bawah angka kematian DBD sekalipun. Bahkan virus corona, sama sekali sulit untuk hidup pada manusia yang selalu jaga kebersihan dan kesehatan.

Hadapi wabah virus corona dengan menebarkan berita baik. Jangan memperkeruh suasana dengan menebar berita buruk apalagi menakutkan.

Maaf ya, bila saya tidak mampu menjadi relawan untuk membantu saudara-saudara saya, para suspek virus corona di negeri yang ramah dan gotong royong ini. Maka saya cukup harus berani untuk menyebarkan berita baik. Tentang virus corona cukup menghadapi dengan berita baik, cara pikir baik, dan perilaku baik. Hidup bersih dan sehat. 

Wabah virus coro, seperti penyakit lainnya, sangat bisa disembuhkan. Bahkan akan berangsur menurun persebarannya dalam waktu dekat. Karena banyak orang hidup sehat. Dan tentu, sambil tetap bersikap waspada dan selalu menjaga kesehatan. Faktanya, 98% sakit akibat virus corona bisa disembuhkan. 

Maka jangan sebar berita buruk. Apalagi berita menakutkan. Seolah suspek corona tifak bisa sembuh. Jangan pula memusuhi para suspek corona. Karena mereka pun tidak mau sakit. Tapi bila sudah terinfeksi, apa mau dikaya?

Hadapi wabah virus corona dengan optimis sambil menebar berita baik. Bukan malah membangun kecemasan, kepanikan, dan berita-berita yang menakutkan tetangganya sendiri, orang lain di dekatnya atau saudara sebangsanya.

Ketahuilah. Sakit atau penyakit, siapapun, sama sekali tidak bisa dihindari. Bila waktunya tiba, tifak ada yang bisa menghindar. Karena sakit, sudah pasti kehendak-Nya. Hanya sabar dan tawakal bila sakit hibggap di diri siapapun.

Tapi sayangnya, tidak sedikit orang yang "sakit" akibat ketakutan dan kepanikan yang dibuatnya sendiri. Sakit karena menebar berita buruk yang kian menakutkan orang lain.

Hadapi apapaun dengan berita baik.

Sungguh bila boleh memilih. Saya sejatinya lebih baik mati saat mengabdi atau melayani orang lain. Daripada mati tanpa berbuat apapun apalagi menebar berita buruk yang kian menakutkan orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun