Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Sebab Hidup Elo Gampang Lelah

14 Desember 2019   19:43 Diperbarui: 14 Desember 2019   19:40 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman boleh maju. Tapi justru banyak orang yang hidupnya gampang lelah. Kenapa? Ayo kenapa? Ini bukan soal tubuh yang mudah lelah atau fisik yang kedodoran. Hidup lelah itu karena pikiran, karena jiwanya. Lelah akibat stress, karena tegang. Wajar lelah, lelah banget.

Lelah itu biasa bila kecapean. Tapi lelah pikiran lelah jiwa itu harus hati-hati.

Karena sekarang banyak orang gampang lelah. Akibat terlalu banyak mengintip laju orang lain. Atau bisa jadi, terlalu banyak membandingkan dirinya dengan orang lain. Sibuk bukan sama urusan sendiri, malah sibuk urusan orang lain. Gak produktif itu emang bikin lelah. Gimana gak  lelah coba, kalau cuma ngurusin orang lain?

Lelah itu gak hanya soal tubuh atau fisik. Tapi lelah itu bisa merasuk ke jiwa ke pikiran. Kenapa bisa? Kalau kata teman-teman yang sering lelah jiwanya, setidaknya ada 4 sebab orang gampang lelah:

1. Karena gak bisa terima kenyataan. Hidupnya jadi gak realistis. Mereka yang memimpikan kehidupan yang berbeda dengan nyatanya. Apalagi membandingkan diri dengan orang lain. Masa lalu sulit dilupakan, sementara masa depan pun ditakutin. Pikirannya hanya ingin "lari dari kenyataan", pasti lelah jiwanya.

2. Karena emosinya labil alias berubah-ubah. Hidupnya jadi plin-plan, gak menentu arah. Hidup yang gak apa adanya, terlalu banyak yang dirasa gak puas. Maka wajar, ujungnya gampang marah, mudah tersinggung, bahkan kadang pengen nangis atau ketawa tanpa alasan yang jelas. Emosi labil bikin pikiran gak stabil, pasti gampang lelah.

3. Karena sering pura-pura. Hidupnya terlalu kamuflastis alias suka berpura-pura. Gak punya duit tapi gayanya seperti berduit. Gak mampu mengerjakan tapi sepertinya bisa. Terlalu sering pura-pura, jadinya gampang lelah. Emang makin banyak, orang yang sudi membohongi dirinya sendiri. Wajar, luarnya kelihatan oke tapi dalamnya remuk. Masalah bukannya diselesaikan tapi di-pura-pura-in doing. Banyak orang lupa, pura-pura itu menguras energi. Hidup dalam ilusi, sungguh bikin gampang lelah.

4. Karena sering "bersembunyi' dari orang lain. Hidupnya menjauh dari realitas. Sehingga jadi pengen sembunyi dari orang lain. Pengen ramai dalam kesepian. Pengen santai dalam kegundahan. Hidup di-seting sebagai tempat bersembunyi, pasti melelahkan.

Tubuh bila lelah gampang cari obatnya, kasih vitamin beres. Tapi jiwa yang lelah atau pikiran lelah, itu susah obatnya. Karena obatnya ada pada dirinya sendiri. Sementara orang lain gak tahu apa-apa, jadi gimana cari obatnya?  

Terus gimana biar hidup gak gampang lelah?

Ahh, biar gak lelah dalam hidup itu relatif. Tergantung pada tiap orang masing-masing. Tapi sebenarnya hidup itu sederhana. Asal mau apa adanya, ikhlas, dan gak usah punya gaya hidup yang berlebihan. Alias mampu mengendalikan diri itu sudah cukup. Jiwa yang lelah, pikiran yang lelah itu sebabnya sederhana. Karena antara "harapan dan kenyataan" terlalu jauh kesenjangannya. Maunya mereka itu "harapan sama dengan kenyataan". Bila gak sama, wajar jadi gampang lelah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun