Mohon tunggu...
Syareef Uddin
Syareef Uddin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aku bisa menangis sedih hanya karena membaca. Aku bisa tersenyum hanya dengan membaca. dan aku bisa tertawa terbahak-bahak hanya dengan membaca. Dan aku jadi tahu alasan kenapa wahyu yang pertama diturunkan pada Nabi muhammad SAW adalah perintah untuk membaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Puasa Lahir Atau Puasa Batin??

31 Juli 2012   15:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku menulis judul itu karena teringat guyonan teman beberapa tahun lalu waktu duduk di bangku kuliah. Waktu itu aku punya teman cowok sebut saja Andi. Si Andi ini kalau bulan Ramadhan gak pernah puasa. Bahkan hampir selama sebulan dia gak pernah puasa. Tapi aku disini gak mau bercerita tentang dirinya yang gak pernah menjalankan puasa. Karena bagiku itu adalah urusan dirinya pada Tuhan. Aku hanya ingin bercerita tentang guyonannya saat ditanya temannya yang juga temanku dalam satu kampus.

Waktu itu kami bertiga sedang berada dirumahnya. Kebetulan aku, Andi dan Bagus termasuk teman dekat. Hampir setiap pulang kuliah kami selalu mampir dan rehat sejenak di rumah andi untuk sekedar santai melepas lelah. Apalagi waktu itu bulan puasa, siang teras panas. dan karena dia tinggal sendiri dalam satu rumah, maka kamipun gak terlalu risih dan bisa santai. Begitupun Andi gak rikuh ataupun malu-malu untuk minum maupun merokok karena gak ada keluarganya. Meskipun aku dan bagus sedang puasa.

Sampai akhirnya Bagus gak kuat menahan tanda tanya besar dalam benaknya. Mungkin dalam hatti bagus bertanya "nie orang gak takut sama adzab Tuhan apa sich?!! Bukannya puasa itu wajib di bulan Ramadhan?". Seperti itu mungkin dalam hati Bagus sampai akhirnya Bagus melayang pertanyaan pada Andi.

Bagus: "Ndi, kenap sich kamu gak pernah puasa?" tanyanya.

Andi: "Siapa bilang??. Aku puasa kok. tapi puasaku gak seperti puasa kamu" jawab Andi tanpa beban..

Sementara aku hanya mendengarkan diskusi(percakapan) sambil tiduran di sofa.

Bagus: "Maksudnya?. Gak sama gimna?"

Andi: "Ya iyalah" ucap Andi sambil senyum tanpa dosa.. "Gini brow... Kalau puasa kamu itu puasa dhohir. hanya fisiknya saja yang puasa, tapi batinnya tidak. Kalau aku, batin (ruh)nya yang puasa. Tapi dhohirnya tidak".

Masih bingung????" tanya Andi balik masih dengan senyumnya setengah meremehkan karena bagus terlihat bengong dengan apa yang di ucapkan Andi.

Bagus: "Ah kamu tuh. bisa aja. Ada puasa ruh puasa fisik." jawab bagus kesal.

Andi: "sekarang gini" lanjut andi. Kali ini dengan bahasa serius dan merubah tempat duduknya kayak ustad mau ceramah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun