Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ia Merajuk Surga di Tubuh Dunia

18 Juni 2016   01:24 Diperbarui: 18 Juni 2016   04:28 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : https://twitter.com/Sajak4Baris

muara berdiam di hening sepi
tapak silam berjalan jauh-jauh hari
merambah sesunyi semilir pagi
relung dinding tertiup sore tadi

irama hampa bertegur goda
suara jiwa tak henti menyapa
dihempas bertubi rasa berdosa
terbaring dalam rerintik terjaga

lipatan benderang merambat membesar
meliputi semesta raya terus berpendar
kerlap kerlip cahaya di padang sahara
menepuk punggung patung berhala di jazira

ia merajuk surga di tubuh dunia
padahal ia tahu sejatinya adalah renta
ia tinggalkan semua peluang pertaubatan
dan ia tak tahu jalan menuju pulang

Serpihan kabut tersingkap di Ramadhan
bianglala senja penuh dipadati ampunan
ia datang membawa dada yang remuk redam
Yaa Ghoffaar, ampuni diri berbalut kesalahan

13 Ramadhan 1437
Bandung, 18 Juni 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun