Mohon tunggu...
Syaiful Yahya
Syaiful Yahya Mohon Tunggu... -

Mahasiswa expired FISIPOL UIN Ciputat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat Cinta untuk Pak Saiful Mujani

21 Maret 2017   00:51 Diperbarui: 21 Maret 2017   10:00 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gamba: Twitter.com (@saiful_mujani)

Assalamualaikum wr. wb

Pak Saiful Mujani yang saya hormati dan saya ta’dzimi. Perkenalkan, saya adalah mahasiswa bapak di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta. Nama saya Syaiful Yahya asal lebak, Banten. Mahasiswa Ilmu Politik angkatan 2010.

Saya adalah mahasiswa yang sangat mengagumi Bapak. Saya juga aktif di HMI, LS-AD (Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi), dan Formaci (Forum Mahasiswa Ciputat). Dari sekian banyak organisasi yang saya geluti, hanya Formaci lah yang paling saya cintai.

Hanya satu alasan mengapa Formaci menjadi organisasi yang paling saya cintai. Tak lain dan tak bukan, karena saya terinspirasi dari rekam jejak Bapak saat kuliah dulu di Fakultas Ushuluddin, Jurusan Filsafat (meski gak lulus). Tokoh inspirator saya yang lain adalah, Burhanuddin Muhtadi, partner Bapak saat mendirikan dan merintis LSI (Lembaga Survei Indonesia), bukan “Lingkaran” Survei Indonesia punyanya Denny J.A itu lho, Pak. He he he.

Perlu diketahui juga, saya sering menjadi kontributor atau relawan di lembaga survei Bapak, baik SMRC, Indikator, maupun di LSI. Ketiga lembaga survei itu, sudah pernah saya geluti. Ya, walaupun dulu hanya dikasi duit Rp. 700.000 sekali survei untuk satu desa/kelurahan, dengan 10 quisioner, itu sudah lumayan untuk ukuran mahasiswa angkatan 2010 seperti saya, Pak. Cukuplah buat geteng rokok filter setengah dan makan di Warjok, Legoso selama sebulan.

Demi tuhan, kalau gak percaya, tanyakan saja sama Bang Aziz, mahasiswa expired Tafsir Hadis, asal Tasikmalaya yang sering menjadi koordinator saya ketika survei dulu.

Jadi begini, Pak. Akhir-akhir ini, saya mendengar kabar tak sedap di media, baik media sosial maupun online. Kabar tak sedap itu, mengenai Bapak yang dilaporkan ke Bawaslu terkait menyebaran berita hoax tentang kontrak Anies-Sandi (’Adl Ittifaq) yang menurut berita tersebut, Anies-Sandi akan menerapkan Syariat Islam di Jakarta bila ia terpilih menjadi Gubernur Jakarta nanti.

Saya tak mau memihak ke siapa-siapa, apalagi ini terkait Pilkada DKI. Urusan saya memenangkan Wahidin-Andika di Banten sudah selesai, Pak. Jadi gak ada urusan dengan Pilkada DKI Jakarta.

Hanya saja, saya, selaku mahasiswa yang sangat mengidolakan Bapak, sedikit kecewa dengan perbuatan bapak yang ikut menyebarkan beritan hoax itu. Bagaimana tidak, seorang dosen panutan, menyebarkan berita tanpa mencari tau terlebih dahulu kebenaran akan berita itu sendiri.

Yang membuat saya semakin kecewa. Bapak ada masalah apa dengan Pak Anies? Kenapa Bapak gak menanyakan dulu ke Pak Anies terkait kebenaran foto kontrak syariah yang dilengkapi tanda tangan Pak Anies itu? Bukannya Pak Anies dulu pernah di LSI juga? Ikut membesarkan LSI bersama Bapak dan Pak Burhanuddin Muhtadi?.

Saya cuma berandai-andai saja, Pak. Kalau saya seorang teman yang punya i’tikad baik, saya bisa saja langsung japri, Nis…. Nis…. bener ga sih ini?. Mungkin itu yang saya lakukan. Lantas kalau info tersebut tidak benar, saya akan upload dan bilang bahwa info ini adalah info yang menyesatkan. Hal tersebut merupakan i’tikad baik saya sebagai seorang teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun