Mohon tunggu...
syaiful bakhri
syaiful bakhri Mohon Tunggu... Dosen - Dosen tapi berjiwa wirausaha

Dosen kampung yang ingin kampungnya maju dan semakin berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Reuni, Berjuta Kisah untuk Persahabatan Abadi

6 April 2015   06:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:29 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1428276728377852702
1428276728377852702

1428276849902530063
1428276849902530063

Siapa tak kenal dengan istilah reuni. Sebuah istilah yang sering dikaitkan dengan kegiatan pertemuan kembali teman lama (SD, SMP, SMA, PT) setelah lama berpisah atau acara kangen-kangenan. Sesama murid saling bertemu kembali, begitu juga antara murid dan guru-gurunya.

Tak salah memang dengan pengertian tersebut. Namun terlalu sempit rasanya kalau acara reuni hanya diartikan semacam itu. Mengapa demikian? Karena sesungguhnya ada makna luar biasa dalam kegiatan reuni.

Dalam ajaran Islam, kita diperintahkan untuk melaksanakan silaturrahim. Reuni sesungguhnya contoh nyata dari pelaksanaan silaturrahim. Bukankah dengan reuni kita menyambung kembali hubungan yang seiring berjalannya waktu membuat kita kehilangan kontak? Bukankah dengan reuni kita bisa saling bertukar informasi sehingga mungkin saja akan melahirkan bisnis baru yang artinya mendapatkan lahan rezeki baru?

Ada memang pihak yang skeptis dengan mengatakan bahwa reuni hanyalah ajang pamer. Pamer terhadap karir, pekerjaan, keluarga atau bahkan pamer penampilan. Akibatnya beberapa di antara sahabat justru sengaja tidak menghadirinya karena minder dengan kondisi terkini.

Oleh karena itu, menyikapi ada pihak yang pihak eksebionis dan skeptis, kita kembalikan kepada niat awal kita. Mari kita niatkan bahwa reuni sebagai bagian dari ajang silaturrahim. Insya Allah ada nilai kebaikan di sana.

Fastabiqul khairat...

Tabik pun...

#tulisan ini dibuat untuk sahabat-sahabatku di kalami '95 wabil khusus keluarga besar BIGGRO

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun