Mohon tunggu...
Syaifud Adidharta
Syaifud Adidharta Mohon Tunggu... lainnya -

Hidup Ini Hanya Satu Kali. Bisakah Kita Hidup Berbuat Indah Untuk Semua ?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bapak Penerang Dunia "Thomas Alva Edison" Lampu Pijar yang Terang Benderang

22 Juni 2012   10:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:40 8093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tommy kecil adalah Thomas Alva Edison yang kita kenal sekarang, salah satu penemu terbesar di dunia. Ia hanya bersekolah sekitar 3 bulan saja, dan secara fisik dirinya agak tuli, namun semua itu ternyata bukan penghalang untuk terus maju berkarya. Ia, Tommy memegang 1.093 hak paten atas namanya.

Ia lahir di Milan, Ohio, Amerika Serikat pada tanggal 11 Februari 1847. Pada masa kecilnya di Amerika Serikat,Edison selalu mendapat nilai buruk di sekolahnya. Oleh karena itu ibunya memberhentikannya dari sekolah dan mengajar sendiri di rumah. Di rumah dengan leluasa Edison kecil dapat membaca buku-buku ilmiah dewasa dan mulai mengadakan berbagai percobaan ilmiah sendiri. Pada Usia 12 tahun ia mulai bekerja sebagai penjual koran, buah-buahan dan gula-gula di kereta api. Kemudian ia menjadi operator telegraf, Ia pindah dari satu kota ke kota lain. Di New York ia diminta untuk menjadi kepala mesin telegraf yang penting. Mesin-mesin itu mengirimkan berita bisnis ke seluruh perusahaan terkemuka di New York.

Dimasa kecil, gurunya sering memarahi dan mengejeknya dengan ; "Seorang murid yang terlalu bodoh untuk mempelajari apa saja." Tommy sering kali dipanggil dan mendapat julukan bocah idiot oleh gurunya dan teman-temannya, hingga akhirnya ia harus dikeluarkan dari sekolahnya.

Lalu ia pulang ke rumah dengan membawa secarik kertas dari gurunya. Ibunya kemudian membaca kertas tersebut: "Tommy, anak ibu, sangat bodoh, kami minta ibu mengeluarkannya dari sekolah." Sang ibu terhenyak membaca surat itu, ia segera membulatkan tekad yang teguh, "Anak saya Tommy, bukan anak bodoh. Saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia."

Sang ibu, Nancy Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya, Tommy. Kemudian Nancy Edison memutuskan untuk berhenti sebagai guru dan ia berkonsetrasi untuk mengajar sendiri anaknya baca tulis dan hitung menghitung dengan jalan homeschooling (Sekolah dirumah), karena tak ada sekolah yang mau menerima Tommy, anaknya.

Itulah sekelumit catatan kecil tentang Tommy kecil (Thomas Alva Edison) yang masa kecilnya dianggap bodoh, idiot dan senangnya ber-imajinasi saja di sekolah. Dari balik sobekan kecil cerita diatas tersebut tentunya bisa kita jadikan pelajaran diri, khususnya bagi para orang tua. Yakni pentinting peranan orang tua atas pendidikan anak, jangan semata-mata terlalu dilepaskan kepada pihak sekolah, akan tetapi peranan orang tua masihlah penting untuk memperhatikan pendidikan anak, di sekolah dan di rumah. Jangan sepenuhnya kita limpahkan kepada sekolah atas kecerdasan anak itu sendiri.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Edison dipandang sebagai salah seorang pencipta paling produktif pada masanya, memegang rekor 1.093 paten atas namanya. Ia juga banyak membantu dalam bidang pertahanan pemerintahan Amerika Serikat. Beberapa penelitiannya antara lain : mendeteksi pesawat terbang, menghancurkan periskop dengan senjata mesin, mendeteksi kapal selam, menghentikan torpedo dengan jaring, menaikkan kekuatan torpedo, kapal kamuflase, dan masih banyak lagi. (photo: encore-editions.com)"][/caption]

Karier penemuan Thomas Alva Edison diawali setelah membaca buku School of Natural karya RF Parker. Buku tersebut isinya tentang petunjuk praktis untuk melakukan eksperimen di rumah, dan Dictionary of Science. Akhirnya sang ibu, Nancy Edison membangunkan sebuah laboratorium kecil untuk Tommy (Thomas Alva Edison).

Akhirnya Tommy berhasil melewati segala rintangan dan ujian keras yang diterimanya pada masa kecilnya itu. Sang ibu tercinta tidak pernah lelah untuk terus membimbing dan mendidiknya sehingga Tommy berhasil menjadi seorang tokoh di dunia yang disegani hingga sampai saat ini.

Thomas Alva Edison melakukan lebih dari 9.000 percobaan sebelum akhirnya menemukan bola lampu pijar. Bahkan pada saat menemukan bola lampu pijar, dirinya mengalami kegagalan sebanyak 9.998 kali. Baru pada percobaannya yang ke 9.999 dia berhasil secara sukses menciptakan bola lampu pijar yang benar-benar menyala terang. Ia sadar bahwa betapa pentingnya sumber cahaya ini bagi umat manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun