Aku ingin tahu apakah nanti
aku akan melupakan warna matamu
karena aku memang pelupa,
seperti adikku
yang melupakan alasannya menangis
Ayah yang melupakan nama
cinta pertamanya
atau ibu yang tidak mengingat
tanggal ulang tahunnya
Sebab manusia adalah tempat
segala lupa dan luka pulang,
rumah bagi segala hal yang berkesan
datang dan hilang
atas nama kenangan
Namun apabila aku menulis
kau dan segalanya hidup
dalam bait-bait kalimat
yang memeluk kepalaku
untuk tumbuh, sebelum terhapus
dan terlupakan
Bahwa kabar baiknya
aku akan melupakan alasan mengapa aku menangis,
tidak lagi mengingat
nama seseorang yang telah mematahkan hatiku
atau tanggal lahirnya
Dan kabar buruknya
aku akan melupakan warna matamu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!