Dulu Tempat Bercanda dan Bermain Kita di Surau-Surau kecil Itu,Sebelum dan selepas magrib yang terdengar hanya Suara Guru ngaji yang mengarahkan murid-muridnya,tak ada bayangan tentang bagaimana Layaknya anak-anak sekarang melototin "Smartphon" berjam-jam...Karena yang ada hanya cerita tentang petak Umpat,Gelu,Mpa'a Gopa dll,Sepulang mengajipun hanya ditemani Lampu petak Atau kadang-kadang Obor.
Disepanjang perjalanan kalau lepas Hujan Yang ada hanya Suara Kodok disana-sini,dan Sekang telah tergantikan dengan Suara-suara bising Knalpot Recing dari kendaraan -- kendaraan ABG yang sedang ingin menunjukan diri "INI JAMAN KU,JAMAN DI MANA KECANGGIHAN MENJADI CANDU",Oh jaman mengapa kau memojokan Yang pake Sarung dan berkopiah dengan Label Tradisional,,,Lalu dengan Lantang menuduhnya "Ngak GAUL",,,Ya Sudalah Mungkin benar Apa yang disebut Oleh Ronggo Warsito ini "ZAMAN EDAN".
Kini Surau-surau itu telah di tinggalkan oleh Peminatnya,Peminatnya sekarang Sibuk dengan Gadget/Smartphon baru hadiah Dari Ayah,Semua Praktis,Semua tersedia di sana mau ngaji tinggal buka Youtube maka tersajilah Vidio Pengajian,termasuk apapun yang engkau cari.
Mungkinkah Agama menjadi Sepi peminatnya (Orang Tua yang memiliki Anak yang berperan mendorong anak-anaknya belajar Agama) dikarenakan Kaum Agamawan sekarang lebih doyan mempertonkan Perdebatan -- perdebatan,saling menuduh yang satu Salah dan Dia benar begitupun sebaliknya,dimana dilain Sisi aliran-aliran Keagamaan tumbuh bagai jamur sehingga Yang awam menjadi Bingung pada Siapa harus berpegang dan merujuk....padahal dulu Guru-guru disurau Ngaji itu hanya Mengajarkan Soal mengaji dan Nasehat-nasehat tentang Hidup bukan Aliran atau mazhab.
Ini Cerita Surau di tempat Ku tidak kemudian mewakili semua Surau yang ada.