Mohon tunggu...
Anom Cahyono
Anom Cahyono Mohon Tunggu... -

Penulis dan Pengamat Sosial, Sehari-hari tinggal di Solo

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kisah Matinya Sengkuni

18 Desember 2017   14:23 Diperbarui: 18 Desember 2017   14:26 11030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sengkuni Gugur, Lukisan Karya Hardjaka HS

SENGKUNI : Kematianmu dirindukan banyak orang...

Ketika Pandu mengajukan diri untuk mengikuti sayembara memperebutkan Dewi Kunti di kerajaan Mandura,  salah seorang pangeran yang sakti mandraguna dari Gandara yang bernama Sri Gantalapati turut  serta dalam sayembara tersembut. Namun sayang pangeran tersebut  dikalahkan oleh Pandu dalam babak akhir adu kesaktian.

Untuk menghormati pewaris tahta kerajaan Hastinapura tersebut, sri Gantalapati atau sering  disebut Sengkuni menghadiahkan adiknya yang bernama Gandari agar diperistri Pandu, namun sayang niat Sengkuni tersebut ditampik Pandu dan Gandari diserahkan kepada Drestarasta kakak Pandu yang buta. Hal ini yang menyebabkan kekecewaan Gandari pada kakaknya hingga bersumpah akan menutup mata selamanya.

Dendam  Sengkuni pada Pandu juga menurun kepada anak-anaknya, dalam suatu kisah, Dewi Kunti beserta anak-anaknya yang berjuluk  Pandawa saat menetap di persinggahan di pinggiran hutan, Sengkuni mengutus Kurawa untuk membakar rumah tesebut, namun sayang niat tersebut konangan Widura hingga selamatlah mereka dari pembakaran tersebut yang dalam kisah disebut dengan peristiwa Bale Sigala-gala.

Tak berhasil membunuh Pandawa, Sengkuni mengompori Destarata dan Duryudana untuk tidak menyerahkan tahta Hastina kepada Yudistira namun cukup memberikan alas angker kepada Pandawa, namun berkat kejelian Arjuna, alas tersebut diubah menjadi Kerajaan makmur bernama Indraprasta. Dan lagi-lagi kelicikan Sengkuni hingga Pandawa harus terusir dari Indraprasta melalui permainan dadu dengan Kurawa, bersembunyi dalam pencarian selama 13 tahun, yang mengakibatkan dendam Bima pada Sengkuni begitu tinggi.

Kematian Tragis Sengkuni Yang Paling diminati

Diceritakan sebelum pecahnya perang Baratayudha, Yudistira bersama Prabu Khrisna telah mengirimkan utusan berkali-kali untuk meminta kembali kerajaan Indraprasta dari tangan Kurawa, namun atas keculasan Sengkuni lah hingga menyulut terjadinya perang Baratayudha dengan niat untuk menghabisi keturunan Pandu seluruhnya.  Banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak, hingga anak-anak dari Pandawa terbunuh di medan peperangan.

Saat-saat menjelang Baratayudha berakhir, Bima akhirnya berhadapan dengan Sengkuni, paman Kurawa tersebut di medan laga. Sengkuni yang memiliki ilmu kebal senjata karena tubuhnya telah dilumuri dengan lenga Tala milik Begawan Abiyasa Kakek Pandawa yang dicurinya saat mereka masih kecil tak ada ketakutan sama sekali menghadapi Bima. Pertempuran tidak imbang terjadi, berkali-kali Sengkuni menerima hantaman Gada Rujakpolo milik Bima, saat itu juga tubuh Sengkuni utuh kembali seperti  sedia kala. Hal tersebut terjadi karena selain tubuh Sengkuni yang dibaluri dengan Lenga Tala, dia juga memiliki Ajian Pancasona  hingga tubuhnya tak bisa dihancurkan begitu saja.

Bima semakin putus asa saat menghadapi Sengkuni yang tak kunjung mati malahan tertawa mengejek dengan kondisi Bima yang semakin kelelahan dalam peperangan tersebut.  Hingga akhirnya Bima lepaskan Gada tersebut dengan bermaksud untuk menangkap Sengkuni melalui tangannya sendiri. Namun Sengkuni masih saja sulit dipegang karena tubuhnya telah dilumuri dengan Lenga Tala. 

Disadari oleh Bima bahwa satu-satunya tubuh Sengkuni yang tidak dilumuri Lenga Tala adalah mulutnya, maka serta merta ditusukkannya dua Kuku Pancanaka miliknya ke mulut Sengkuni, lantas ditarik sampai ke telinga hingga mulut Sengkuni robek menganga. Belum berhenti sampai disitu, dihujamkannya Kuku Pancanaka tersebut ke tenggorokan dan ditariknya hingga ke jantung sengkuni yang masih melakukan perlawanan. 

Matikah Sengkuni ?? Ternyata belum. Diceritakan bahwa Bima meninggalkan Sengkuni dalam kondisi terkoyak-koyak mulutnya namun masih bisa tertawa tersengal-sengal.  Bima yang merasa dendamnya terbalaskan kembali tersulut saat Sengkuni mengingatkan atas pernistaannya terhadap Drupadi. Bima kembali menghampiri Sengkuni, lantas di kuliti seluruh bagian tubuh Sengkuni yang telah dilumuri dengan Lenga Tala dengan kuku Bima sendiri. Akhirnya Sengkuni menemui ajalnya setelah Bima tak menyisakan satu jengkalpun kulit ditubuhnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun