Mohon tunggu...
Sutjipto
Sutjipto Mohon Tunggu... -

Penulis Buku: Larasati

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Timses Ahok-Djarot Berkoalisi dengan KPU DKI?

10 Maret 2017   09:14 Diperbarui: 10 Maret 2017   09:24 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/09/16533151/ketua.kpu.dki.hadiri.rapat.bersama.ahok.dan.parpol.pengusung

Kehadiran ketua KPU DKI Jakarta, Soemarsono, pada rapat internal tim pemenangan Ahok sungguh mengejutkan. Pasalnya, lembaga yang seharusnya bersifat netral dalam hajatan lima tahunan ini, menunjukkan gelagat yang mencurigakan. https://news.detik.com/berita/3443109/kpu-dki-ikut-hadir-acara-internal-ahok-samakan-persepsi-dpt

Beberapa waktu lalu, Ahok-Djarot dan para pendukungnya menilai KPU DKI tidak professional dalam rapat pleno penetapan pasangan calon putaran kedua, tapi kali ini, mereka yang merusak netralitas para penyelenggara pilkada. Mereka sengaja mengundang lembaga-lembaga pilkada dalam rapat internal timses, yang justru mendelegitimasi integritas lembaga-lembaga pilkada yang diundang.

Kehadiran ketua KPU DKI pada rapat tertutup timses Ahok-Djarot telah merusak prinsip-prinsip integritas, professionalitas, dan netralitasnya. Meski Soemarsono mengklarifikasi kedatangannya karena diundang oleh timses Ahok-Djarot untuk menyamakan persepsi mengenai Daftar Pemilih Tetap (DPT), langkah Soemarsono tersebut mencederai kepercayaan publik terhadap KPU DKI.

Jika memang KPU DKI merasa perlu menyamakan persepsi, langkah itu seharusnya dengan melibatkan kedua timses pasangan calon. Langkah itu juga harus dilakukan oleh KPU DKI sendiri yang mengundang kedua pasangan calon, bukan sebaliknya, KPU DKI yang menghadiri rapat tertutup timses.

Langkah KPU DKI kali ini sudah tidak bisa ditoleransi lagi. Ini merupakan kesalahan besar. KPU DKI seakan tidak mempertimbangkan signifikansi posisi dan fungsi mereka bagi terwujudnya Pilkada yang bersih, jujur, dan netral sehingga hasil dari hajatan demokrasi ini mencerminkan hasil yang demokratis.

Kesalahan tentu saja tidak terletak pada KPU DKI. Timses Ahok-Djarot juga tidak memiliki niat baik untuk menjadikan pilkada ini tidak sekedar perebutan kekuasaan. Timses Ahok-Djarot mengabaikan cara-cara yang lebih patut untuk berkompetisi. Mereka hendak mengesahkan segala cara, walaupun merusak mekanisme dan nilai-nilai demokrasi yang kita percaya. Gelagat untuk menyudutkan KPU DKI oleh Ahok-Djarot dan timsesnya memang sudah terlihat beberapa waktu yang lalu, tapi kali ini, cara yang mereka upayakan sungguh menjijikkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun