Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata: Jalan Sendiri atau Ikut Tour?

28 Juni 2017   14:52 Diperbarui: 28 Juni 2017   15:46 2159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tour (sumber: Jakarta Food Traveler)

Libur lebaran yang ditambah cuti bersama dan masih ditambah dua kali hari Sabtu dan Minggu menjadikan jumlah hari libur Anda, total jenderal 9 hari. Bagi mereka yang tidak memiliki kewajiban harus berlebaran bersama orang tua atau keluarga di kota kelahiran atau kampung, tentu akan memilih tempat wisata daripada kesepian di Jakarta.

Ada beberapa teman yang tidak harus mudik, hanya berlebaran di Jakarta pada hari H dan H+1, lalu hari berikutnya mulai pergi berlibur, entah ke luar kota atau ke luar negeri.

Nah, di era informasi ini, bila harus bepergian apakah Anda berani jalan sendiri atau tetap bergabung dengan biro perjalanan (tour)? Masing-masing memiliki nilai positif dan negatifnya. Yuk disimak apa saja itu.

Jalan Sendiri

Bagi Anda yang memilih jalan sendiri, sekarang sudah demikian mudah melakukan pembukuan tiket pesawat melalui situs daring. Anda tinggal memilih waktu yang Anda kehendaki, kapan berangkat dan kapan pulang. Tiket cukup dicetak pada printer atau disimpan rapi di dalam gawai Anda.

Sementara tempat penginapan, Anda dapat membeli voucher hotel melalui situs daring terserah Anda mau menempati hotel sesuai dengan kemampuan keuangan Anda. Bila Anda bosan tinggal di hotel, kini AirBnB menawarkan tinggal di apartemen, rumah bahkan kastil.

Tiba di tempat tujuan mau pergi kemana, sebaiknya Anda harus merancang terlebih dulu dengan melakukan browsing internet. Hal ini agar Anda tidak kehilangan waktu di tempat tujuan, kecuali bila tujuan Anda hanya untuk bersantai.

Bila Anda ingin memaksimalkan jalan-jalan dan makan enak, Anda harus membuat jadwal acara atau itinerary. Jadwal acara dapat Anda contek dari jadwal acara sebuah biro perjalanan atau membaca blog wisata dari para penggemar jalan-jalan. Makin padat acara, tentu makin ketat dengan waktu.

Keuntungan jalan sendiri, Anda tidak akan dikejar 'morning call' tiap pagi, juga bila Anda sedang senang menikmati suatu lokasi, Anda tidak akan dibatasi waktu ('nanti kumpul disini tepat jam 12 ya). Juga Anda tidak akan terganggu' oleh orang lain yang egois, yang sering 'menghilang' pada suatu tour.

Anda bisa memesan makanan sesuai selera Anda, mau makan sederhana atau santap mewah, di rumah makan mewah atau di street food. Mau beli cindera mata dan oleh-oleh berlama-lama, juga tidak ada yang melarang. Anda lebih efisien waktu karena tidak perlu mengunjungi toko-toko sponsor yang sering diterapkan pada program tour.

Tiba di lokasi tujuan, Anda harus pandai-pandai memilih transportasi, mau naik transportasi umum (bis, kereta api, LRT / monorel atau MRT / kereta bawah tanah), taksi atau memesan taksi daring seperti Uber dan sejenisnya. Atau, Anda mau menyewa mobil, sepeda motor atau sepeda untuk menuju tempat wisata yang dituju. Sekarang sudah ada aplikasi GPS pada gawai Anda, yang menjamin Anda tidak akan tersesat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun