Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jelajah Menteng: Kawasan Elite dan Kulinernya

14 Agustus 2017   16:05 Diperbarui: 14 Agustus 2017   16:13 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Dokpri)

Bulan  Agustus adalah bulan yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena pada  tanggal 17 Agustus selalu diperingati sebagai Hari Proklamasi  Kemerdekaan Republik Indonesia.

Jakarta  Food Traveler menginisiasi tour Jelajah Menteng, sebuah kawasan elite  Jakarta yang banyak dihuni tokoh-tokoh penting. Sebagai titik kumpul  dipilih Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jl. Imam Bonjol no.1,  Menteng. Rumah ini adalah bekas rumah seorang laksamana Jepang yang  mendukung gerakan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Di  rute Menteng, Anda diajak mengeksplor kawasan pemukiman megah pertama  yang dibangun sejak era kolonial Belanda. Tour mengunjungi Gereja Ayam  atau GPIB Paulus yang dibangun tahun 1936, Situ Lembang dan Taman  Surapati yang telah eksis sejak jaman kolonial. Lalu Anda juga diajak  mampir ke SDN 01 Menteng yang dikenal sebagai Sekolah Obama, mantan  presiden Amerika Serikat ke 44.

Tour  lalu melintasi Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, Taman Lembang, hingga  kawasan Rumah Cendana tempat tinggal Soeharto, presiden ke dua Republik  Indonesia  yang di era Orde Baru merupakan kawasan steril dan tidak  dapat dilalui oleh masyarakat umum.

Martha Cake Shop (dokpri)
Martha Cake Shop (dokpri)
Tour  juga mengunjungi Martha Cake Shop, toko kue mungil yang merupakan  langganan kalangan sosialitas dan pejabat sejak 1970, termasuk toko kue  langganan keluarga presiden Soeharto. Kue yang paling banyak diminati  adalah Mocha Nougat, yang mochanya sedemikian keras hingga mengalahkan  rasa manis dari nougat. Selain itu juga ada Klappertaart, kue khas  Manado yang terbuat dari kelapa, pastry cream, rum raisin, kenari dan  kayu manis.

Tour  berakhir di Tugu Kunstkring Paleis, restoran yang dibangun dari  bangunan megah kolonial Belanda (1914), yang pernah menjadi kantor  Imigrasi. Selain restoran juga terdapat art gallery yang menyimpan foto,  buku dan lukisan milik presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Kunstkring Paleis (Sumber: www.baltyra,.com)
Kunstkring Paleis (Sumber: www.baltyra,.com)
Restoran  ini termasuk kelas fine dining yang menyajikan masakan Indonesia asli,  dengan kualitas dan rasa terbaik. Harganyapun sesuai dengan kualitas  masakan dan kenyamanan restoran, sekitar Rp.500.000,- untuk bersantap  dua orang.

Dalam perjalanan, tour juga memperkenalkan pada makanan jalanan (street food) seperti nasi goreng dan Bakso Cendana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun