Allan Nairn adalah penulis spesialis konflik, sekaligus agen proxy. Di Indonesia kemunculan Allan membentuk polanya dia muncul di setiap kontestasi besar sebelum, sedang atau telah berlangsung. Namun ada satu masa dia tak muncul yaitu ketika Prabowo berpasangan dengan Megawati Soekarno Putri
Tahun 2014 Allan Nair datang jelang pilpres dengan isu yang menjatuhkan prabowo. Menggunakan "hasil wawancara" dengan prabowo pada 2001 yang off the record
Kenapa baru ditahun 2014? Kenapa tidak ditahun tahun 2009 saat Megawati Soekarnoputri berpasangan dengan Prabowo?
Kini ketika Basuki Tjahaja Purnama, putra andalan Megawati kalah di Pilkada DKI Jakarta Alan kembali muncul dengan tulisannya. Dari persepektif tulisan dapat terlihat dengan jelas Alan berada di kubu siapa.
Lalu siapa kah Allan dan apa hubungannya dengan Megawati. Sejarahnya cukup panjang. Tapi kita persingkat dengan fakta-fakta ini dimana Allan memiliki kedekatan dengan Carmel Budiardjo. Lalu siapakah Carmel? Carmel berasal dari Inggris dengan nama asli Carmel Brickman. Dia menulis naskah pidato untuk Presiden Soekarno.
Ada dua tim penulis bayangan alias ghost writer Presiden Soekarno. Yaitu Soebandrio, Menteri Luar Negeri sekaligus Pimpinan BPI (Badan Pusat Intelejen) dan Njoto, Menteri Negara dan juga Wakil Ketua II Central Commite Partai Komunis Indonesia (CC PKI).
Keduanya memiliki asisten dari negara asing. Soebandrio dengan Molly Warner dari Australia, dan Njoto yaitu Carmel Brickman dari Inggris. Nah, Carmel ini adalah pendiri Tapol yang basisnya ada di Inggris. Allan-Sarmel punya catatan hitam soal Aceh, Papua dan lepasnya Timor-Timor. Kisah ini lebih dalam akan saya tuntaskan besok.
Pilkada DKI memang akan mengubah peta perpolitkan nasional Indonesia. Tentunya setiap perubahan menjadi ancaman bagi yang ingin bertahan. Ada berbagai isu yang bertebaran mulai dari hoax kelas ringan sampai hoax kelas berat.
Bicara soal buah karya Allan Nairn yang tak ada angin tak ada hujan tentang investigasi berjudul ‘Ahok Hanyalah Dalih Untuk Makar’ berdasarkan siaran pers yang dirilis oleh Kapuspen TNI, di Jakarta 21 April 2017 dengan nomor: SP-147/IV/2017, menyatakan adalah tidak benar atau hoax.
Saya yakin TNI tidak akan gentar menghadapi seorang Allan. Kecuali dibelakang Allan adalah…. Ah sudahlah saya hanya ingin TNI jaga erat-erat bumi pertiwi untuk keutuhan NKRI. Rakyat akan selalu bersama TNI. Jiwa raga untuk Indonesia yang satu.