"Maaf, pak. Apa benar ini Timnas U-15 yang akan tampil di Thailand?" Tanya seorang penonton, yang menghampiri saya, begitu wasit membunyikan pluit panjang berakhirnya partai uji coba tak resmi.
"Betul. Kenapa, pak?" Saya balik bertanya.Â
"Wah, kalau Timnasnya seperti ini, sulit bersaing di Thailand, pak. Indonesia bukannya juara bertahan Piala AFF U-15? Lawan sekelas SSB saja kesulitan menang. Itu tadi bisa bikin gol, setelah lawan melakukan rotasi semua pemainnya." Ujar penonton tadi sambil pamit pulang menuruni tribun Stadion Pajajaran Bogor, Kamis (18/7/2019)
Bila ditelisik, sejatinya sikap pesimistis penonton terhadap skuat asuhan Bima Sakti ini cukup masuk akal.
Pasalnya, hanya kurang hitungan hari, sebelum bertempur dalam ajang Piala AFF U-15, Timnas U-15 justru belum pernah diujitandingkan melawan Timnas manca negara.
Parahnya, pasukan Bima Sakti yang masih miskin pengalaman bertanding dalam ajang internasional, justru dibenturkan dan diujitandingkan dengan tim-tim yang usianya sekelas di atasnya.
Sebut saja tim PPLPD Kabupaten Bogor U-16 yang menekuk Timnas 1-0 pada Jumat (12/7/2019) dan PS Tira Persikabo U-16 yang melibas penggawa muda Garuda 3-0 pada Selasa (16/7/2019).
Selebihnya, Timnas U-15 hanya mampu bermain imbang versus Tim Kompas Gothia, menang 1-0 atas PPLP Ragunan, dan sore ini menggilas Kabomania U-15/16 3-0. Namun gol Timnas baru tercipta saat Kabomania menurunkan selusin pemain pengganti.
Saya melihat, persiapan Timnas Indonesia U-15 menuju pentas Piala AFF U-15 2019 cukup terganggu. Kesulitan meladeni tim yang umurnya sama. Kalah dengan tim yang umurnya satu tingkat di atas Timnas.
Seharusnya, bila sudah berlabel Timnas, mau lawannya di atas atau selevel, tidak menjadikan pasukan Garuda muda kesulitan.
Andai Kamis ini (18/7/2019), Bima Sakti kembali mengujitandingkan pasukannya meladeni Persija U-16, maka akan ada dua kemungkinan.