Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kemampuan Kreativitas dan Inovasi Menembus Regulasi

19 Juli 2018   03:55 Diperbarui: 19 Juli 2018   04:34 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bagi kebanyakan orang mungkin sangat sulit untuk keluar dari pola yang sudah terbentuk dalam struktur sosial, kelompok maupun organisasi. Namun bagi sebagian yang lain, hal tersebut merupakan challenge yang harus dihadapi dengan kepala dingin. Tantangan yang harus dikonversi menjadi peluang dari tanda -- tanda alam dan interaksi sosial yang terjadi dalam kelompok masyarakat, kelompok atau organisasi. Peluang yang mampu menghadirkan ide dan gagasan dalam upayanya membangun kesadaran untuk hidup lebih baik.

Membangun kelompok masyarakat sosial maupun masyarakat ekonomi yang secara terus -- menerus diupayakan agar menemukan titik yang ideal. Sebuah bangunan yang memberi jawaban atas ekspektasi para anggota kelompok masyarakat sosial maupun ekonomi. Bangunan besar tersebut tentu harus diatur dalam sebuah komitment yang jelas dan mengakomodir seluruh pemangku kepentingan. Paling tidak komitmen yang dibangun tersebut mampu meminimalisir konflik yang berpotensi muncul dalam kelompok masyarakat.

John locke sebagai penganut mazhab Social Contract dengan jelas menerangkan bahwa keadaan ideal dari ekspektasi manusia memiliki potensi terjadinya kekacauan lantaran tidak adanya organisasi dan pimpinan yang dapat mengatur kehidupan mereka. Kehidupan yang dibangun dan diatur melalui kontrak sosial dari seluruh anggota masyarakat perlu dikelola oleh satu lembaga yang independent.

Dalam hal ini, negaralah yang mempunyai posisi independent dalam mengelola aturan, norma ataupun regulasi untuk mengatur keteraturan sosial. Dalam konteks masyarakat ekonomi maka negara mempunyai tugas agar interaksi ekonomi ini mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat secara adil. Regulasi ditata sedemikian sehingga para pelaku ekonomi mampu menjalankan aktivitas ekonomi secara leluasa dan situasi yang kondusif. 

Proses tumbuh kembang pelaku ekonomi juga mampu memberikan added value bagi masyarakat maupun Negara. Namun ada beberapa masalah yang kemudian muncul, ketika kecepatan regulasi yang dibuat tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan atau anggota kelompoknya. atau regulasi tersebut belum cukup cepat merespon ide dan gagasan masyarakat dan atau anggota kelompoknya.

Ada sebagian besar anggota masyarakat atau organisasi yang mengalami ketakutan -- ketakutan terhadap setiap perubahan. Bahkan ada juga yang menjaga status quo setiap aktivitas, norma dan regulasi karena sudah merasa pada zona nyaman. Kondisi tersebut sangatlah berbahaya bagi eksistensi sebuah organisasi atau kelompok masyarakat.

Ide dan gagasan yang didesain agar tidak terjadi perlawanan terhadap pemegang otoritas di dalam kelompok masyarakat atau organisasi. Padahal hal tersebut sangatlah bertentangan dengan fitrah manusia yang mempunyai kebebasan dalam bertindak dan berbicara dalam mengeluarkan ide dan gagasanya. Kebebasan dalam mengeluarkan ekspresi tersebut hanya perlu diarahkan agar menghadirkan produk interaksi sosial maupun ekonomi yang positif. Alih  - alih dikekang dalam berekspresi menyebabkan kreativitas dan inovasi menjadi semakin massif.

Mengatur dan mengarahkan melalui kebijakan yang bijaksana bagi para anggota masyarakat merupakan salah satu upaya dalam mengakomodir setiap perubahan. Tentunya kecepatan cara berfikir dalam menghadirkan setiap ide dan gagasan secara kreatif dan inovatif tentu tidak berbanding lurus dengan regulasi yang ada dalam sebuah kelompok masyarakat ataupun Negara. Karena regulasi harus disepakati oleh para pemangku kepentingan agar diperoleh produk norma yang adil.

Kita bisa melihat bagaimana regulasi begitu agak sedikit terkaget --kaget dengan perubahan atmosfir dari interaksi ekonomi dan sosial. Sebuah atmosfir atau era dimana transaksi dan komitmen dibangun secara lintas daerah dengan dimensi yang kompleks. Era dimana interaksi ekonomi tidak mesti dilakukan dengan transaksi kartal, interaksi sosial tidak selalu dengan tatap muka, proses produksi sudah mengarah pada robotic bukan lagi padat karya.

Bagaimana ojek online yang mampu menembus regulasi yang pada akhirnya disepakati sebagai moda transportasi yang legal, lalu bagaimana pengenaan pajak yang belum juga menemukan formulanya yang ideal akibat transaksi yang dilakukan juga lintas daerah dan bersifat postrealitas (maya), lalu bagaimana kanal --kanal berita dan informasi juga tumbuh dengan begitu pesatnya.

Bagi organisasi atau perusahaan pola gerak, sifat adaptif dan agility tentunya harus segera disiapkan. Penyesuaian -- penyesuaian terhadap regulasi, norma ataupun proes bisnis yang selama ini dilakukan perlu mempertimbangkan kecepatan perubahan hasil kreativitas dan inovasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun