Mohon tunggu...
Sultan Saiful
Sultan Saiful Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

Pendidikan UNIVERSITY, LOVED TO TRAVEL AND READ SOME BOOKS

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pemberdayaan Ibu- ibu Petani di Boyolali

13 Agustus 2017   16:04 Diperbarui: 13 Agustus 2017   16:26 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cinta Indonesia dan kita cinta padi Indonesia

Sebagian Ibu- ibu Petani di Jawa Tengah tidak mempunyai level dalam hal kehidupan di Indonesia. Meskipun mereka bekerja keras, dari A. M. To P. M.,  Ibu - ibu petani tidak akan mendapatkan pembayaran yang memadai. Mereka hanya akan dimanfaatkan pada alat dan peralatan seperti mesin , dalam dunia industri pertanian. 

Saya mengemukakan hipotesa tersebut di atas, bukan tidak berdasar, tapi pada masa itu, perusahaan kami mengelola sebuah proyek yang berlokasi di Kampung Tlatar, Boyolali, Jawa Tengah. Ya, kami menyewa sebuah gudang tua yang halamannya cukup luas dan bisa mengeringkan hasil pertanian. Halaman gudang itu, dilapisi dengan semen yang kuat, dan ketika matahari bersinar terang, bisa dengan cepat mengeringkan komoditi kami. Untuk informasi, komoditi asal Jawa Tengah ini, akan di export ke luar Negeri. Di dalam gudang, meskipun semen sudah ada yang beberapa yang retak, tetapi tetap bersih. Lingkungan alam yang bersih dan udara yang selalu segar dan dingin , membuat kami terasa menemukan lingkungan baru di Kampung itu. 

Halaman Gudang di Boyolali, Jawa-Tengah, Indonesia
Halaman Gudang di Boyolali, Jawa-Tengah, Indonesia
Lalu di manakah Kampung Tlatar ini? Baiklah saya akan gambarkan seperti ini, apabila kita naik pesawat dari Jakarta, dan kemudian dalam jangka 45 menit, kita sudah bisa mendarat di Bandara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah. Kita bisa pilih, apakah dengan memakai taksi online atau offline, semua pilihan jadi memudahkan kita. Pengalamanku, apabila saya, sendiri, maka saya akan memilih transportasi umum, saya sangat menikmati alam desa . 

Kita cuma menuju ke Boyolali kota dan selanjutnya, pakailah kendaraan umum yang menuju ke Kampung Tlatar , maka kita akan menemukan sawah dan penggilingan padi di kiri dan kanan. Kalau mata kita awas,dan jalanan arah ke Kampung Tlatar,  kadang -kadang kita bisa membaca bahwa ada rumah yang menjual pupuk organik. Itu adalah bisnis kreatif anak muda  yang berbasis internet.

Apakah perusahaan kami telah sukses meluncurkan proyek di Jawa Tengah ?  Perusahaan kami adalah perdagangan yang berkantor di Jakarta .Sebuah perusahaan sederhana yang telah mengekspor ke India, dan negara negara ASIA lainnya. Perusahaan kami juga belumlah terlalu tua, dan kami mendirikan di Jakarta pada tahun 2011.  Kami mempunyai tim yang selalu mencari pembeli di Luar negeri dengan mengunjungi website. Dan sampailah ketika kami mendapatkan kontrak dengan pembeli di luar negeri. Oleh  karena mendapatkan proyek, maka kami harus mewujudkan dengan mendirikan kantor operasional di Boyolali. Itulah latar belakang, kenapa kami bisa beroperasi di Boyolali. 

Kami telah menginspirasi pengusaha- pengusaha di sekitar tempat kami beroperasi.  Kami tentu tidak melupakan ibu- ibu petani yang telah membantu kami di gudang itu. Kami sangat mengetahui bahwa Ibu - ibu petani di sana, tidak mendapatkan pekerjaan yang layak , untuk mendapatkan uang, meskipun mereka telah bekerja keras.  

Produk Ibu -ibu Petani Indonesia
Produk Ibu -ibu Petani Indonesia
Bukankah Ibu - ibu petani membutuhkan penghasilan untuk anak- anaknya? Bukankah mereka juga perlu pekerjaan yang berkelanjutan pada kehidupan mereka?

Untuk menjawab pertanyaan ini, Perusahaan kami mulai sadar, bahwa kami tidak boleh egois. Mereka telah membantu kami dalam sebuah keharmonisan dan sangat jauh dari gosip dan tipuan.

Pembaca, inilah Perusahaan yang kami lakukan;

#1. Mendidik dan melatih Ibu -ibu Petani tentang tumbuh- tumbuhan yang organik.

#2. Mendidik dan melatih Ibu -ibu petani tentang kualitas pada produk yang sehat .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun