Mohon tunggu...
Sukma Adi
Sukma Adi Mohon Tunggu... marketing -

Seorang warga negara biasa yang suka mengamati berbagai kejadian sosial politik,penyuka puisi,humor,bisnis dibidang cetak kaos

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan Kecil Gus Dur: Kesederhanaan

25 November 2011   20:00 Diperbarui: 4 April 2017   18:09 2451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Membicarakan Sosok Pemimpin Besar Seperti Gus dur,kurang lengkap bila tidak mengungkapkan hal-hal kecil yang melengkapi kebesaran beliau. Tulisan ini sekedar berbagi pengalaman dan pengenalan Gus Dur kepada generasi muda.Teringat pesan pendiri Bangsa Bung Karno "Jangan sekali-kali melupakan sejarah", sejarah akan selalu melekat pada pemimpin besar termasuk Gus Dur. Tulisan ini juga dibuat untuk menyambut haul Gus Dur ke-2 ditahun 2011 ini,diusahakan dibuat berseri. Membicarakan Gus Dur,selalu yang lekat didiri beliau adalah simple dan sederhana.Kesederhaan itu yang selalu melekat kemanapun beliau berada,malah kadang terkesan berpenampilan cuek. kenangan Gus Dur yang terkenal dan sampai orang sekarang masih ingat adalah saat pelengseran  gus dur dari kursi presiden, Gus  dur dengan santainya keluar dari istana menyapa rakyatnya dengan hanya memakai celana pendek/celana kolor, itu adalah celana yang biasa beliau pakai ketika istirahat malam tidak bertugas menjadi seorang "presiden" Asli Gus Dur terlihat,sosok yang sederhana, banyak orang mencibir karena itu tak pantas dilakukan seorang presiden. Bagi yang mencibir, pencitraan seorang presiden itu lebih penting dibanding dengan kepemipinan atau contoh tauladan yag baik.Ketika pemimpin-pemimpin lain berusaha membagus-baguskan penampilan walau sebenarnya prestasinya tidak ada satupun,mereka tetap memaksakan untuk tampil maksimal. Gus Dur justru sebaliknya, Gus Dur menampilkan sisi kebersahajaannya,menampilkan bahwa presiden juga manusia biasa seperti rakyat umumnya yang bisa berpenampilan santai.Gus Dur tidak pernah berusaha jaim didepan rakyatnya,itu malah yang merebut hati para pengikutnya : Sederhana. Gus Dur memberi contoh tanpa perlu ngomong,begini loh mestinya jadi pemimpin,pemimpin yang membumi,yang bisa "dijangkau" rakyatnya, tidak membuat sekat ataupun menjaga jarak  dengan rakyat yang dipimpinnya. Dizaman Gus Durlah istana presiden menjadi benar benar istana rakyat,sendal jepit,sarungan sampai bajajpun bisa merasakan "kemewahan" Istana presiden.Bandingkan dengan sekarang memang istana dibuka untuk umum,tapi lihat aturan yang seabreg,mesti penampilan rapih,pakai jeans dan aturan yang lain,yang tidak menunjukan sisi Indonesia yang sebenarnya. Menurut berbagai pengakuan sahabat Gus dur yang sudah biasa berinteraksi dengan Gus Dur, seperti yang diceritakan Pa Bondan Gunawan Mantan Mensegneg era Gus Dur yang juga sahabat dekat gus dur pernah berkata " saya dengan Gus dur sudah biasa berbagi uang Rp 10rb Rp.20rb". Pengakuan Pa Ahmad Tohari Penulis novel "Ronggeng Dukuh Paruk" menceritakan bagaimana ketika Gus Dur mampir kerumah beliau dan bermalam,Gus Dur memilih tidur dilantai hanya beralaskan karpet. Dan bagi orang yang pernah kerumah Gus  Dur,pasti akan menemukan sosok yang tertidur di kasur tipis di ruang tamu,tidak lain itulah Gus Dur,mantan Presiden yang tetap seperti sebelum jadi presiden : sederhana. Pernah diceritakan ajudan beliau (karena Gus Dur mantan presiden belia tetap mendapat pengawalan dari paspampres),sewaktu berpergian dengan kereta,Gus dur ketika ingin tidur,beliau menyuruh ajudannya menggelar koran dibawah,"kotor pa" begitu ucapan ajudannya,"Biar saja,ini kan sudah biasa dilakukan penumpang (bayangkan seorang mantan presiden tidur beralaskan koran) ucapan Gus dur merujuk seperti kebanyakan penumpang yg tidak kebagian tempat duduk,ketika ingin  tidur menggelar Koran seadanya.Gus Durpun dengan pulasnya tertidur,sekali lagi karena : : Kesederhanaan. Kesederhaan beliau bisa dilihat dari makanan beliau,ketika penulis ikut aktif di Komunitas Kongkow Bareng Gus Dur(KBGD),sebuah Acara Talkshow yang biasa disiarkan Radio KBR 68H,Gus Dur tidak canggung makan gorengan : Tempe,tahu,bakwan dll, makanan yang sebenarnya dimakan para peserta. Bukan berarti kita merendahkan makanan Gus Dur,tapi sekali lagi Gus Dur tidak pernah memilih milih makanan,apa yang disediakan itulah yang beliau makan, Sederhana. Semua Sahabat Gus dur mengakui,seperti kata Pak Bondan Gunawan, Gus Dur Presiden yang paling kere,Boleh dibilang aneh tapi nyata, Gus Dur yang mantan presiden saja ,mobil yang bias beliau pakai berpergian boleh dipinjamkan dari Taufik Kiemas,suami Megawati.Dan ketika Gus Dur wafat, mobil tersebut dikembalikan kepada pemiliknya. Menurut penuturan Mba Alissa Wahid Putri sulung Gus Dur, Gus Dur pernah mempunyai Batik yang selalu dipakainya,sampai sampai ketika batik itu robek/rusak, oleh Gus Dur ditambal dan dikenakan lagi. Sederhana. Saking Sederhananya hidup beliau, menurut pengakuan Pa acun salah seorang santri beliau yang telah menemani Gus Dur dari tahun 70an,ketika Gusdur wafat, Pa Acun memeriksa kantong celana Gus Dur dan yang ditemukan dikantong beliau hanya uang Rp.200rb. Kesederhanaan Gus Dur semakin jelas bila kita berkunjung ke tempat perisitrahatan beliau terakhir di Tebu ireng (Jombang), makamnya begitu sederhana seperti makam umumnya yang kita temui dipemakaman umum, makam beliau mengikuti jejak pendahulunya,Ayah dan kakeknya yang sederhana,mungkin orang-orang yang tidak mengenal beliau-beliau hanya akan menganggap sebagai pemakamam orang biasa-biasa saja. Bagi penulis, orang besar bukan dilihat dari makamnya tetapi dari perjuangannya yang tertoreh ditinta emas sejarah bangsa ini yang akan selalu dibaca dari generasi kegenerasi. Begitulah Catatan Kecil Gus Dur, sepanjang hidupnya beliau diwarnai kesederhanaan, baik akhlak maupun segala yang melekat dalam kesehari-hariannya, .Semoga menjadi Inspirasi Bagi kita semua untuk bisa meneladaninya. Penulis : Sukma Adi Atmaja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun