Mohon tunggu...
Maskatno Giri
Maskatno Giri Mohon Tunggu... Guru - Mas Guru b. Inggris SMAN 1 GIRIMARTO, KAB. WONOGIRI

Sukatno Wonogiri atau sering dikenal Maskatno Giri orang desa yang biasa-biasa saja, mau berusaha belajar dari siapa saja, diberi amanat mengajar di desa, jauh dari kota, SMAN1 Girimarto tercinta. Dia juga pemilik dan pengelola blog pembelajaran untuk siswanya:sukatnowonogiribelajar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Pendidikan 2013 Perlu Dikritisi oleh Maskatno Giri (Mas Guru SMAN 1 Girimarto Wonogiri)

1 Desember 2012   13:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:22 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sekitar sepuluh tahun terakhir ini, kurikulum pendidikan berubah dengan cepat dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) berubah lagi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Namun, akhir-akhir inisuara positif tentang KTSP berubah miring menjadi Kurikulum Tak Siap Pakai (KTSP).Suara ini muncul karena telah terdengar gencar ada prosesperubahan lagi kurikulum menjadiKurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini akan memangkas beberapa mata pelajaran.

Waduh , ngurus anaknya orang banyak kok pakai coba-coba? Jangan-jangan kebijakkan pemerintah khususnya tentangkurikulum pendidikan selama inimemang belum sungguh-sungguh. Patut juga dicurigai bahwa kurikulum 2013 masih juga coba-coba.

Tidak boleh sangka buruk, katanya begitu. Tapi, kenyataannya suara warga masyarakat umum bahkan masyarakat pendidikan pun jugaserentak bahwa perubahan kurikulum merupakan proyek regular.

KTSP terasa baru kemarin sore, itupun belum diterapkan dan dipahami secara maksimal. Sosialisasi pelaksanaanKTSP pun menguras tenaga dan biaya tidak sedikit. Pelatihan-pelatihan untuk pendidik pun bahkan belum kering keringatnya. Para guru belum istirahat, mereka memikirkan nasib peserta didik dan lagi nasib sendiri tentang UKA, UKG, Sertifikasi,tuntutan 24jam mengajar dll .

Kinipara pendidik (baca; guru) harusberpikir keras lagi. Mereka dipaksa memberikan masukan, dan penjelasan kepada masyarakat tentang bagaimana kebijakkan pemerintah tentang pendidikan terkini. Guru memang dianggap sebagai orang yang tahu tentang pendidikan.

Kapan ya kurikulum kita bisa berjalan dengan mantap?

DisnyalirpemerintahIndonesia tidak memiliki GRAND DESIGN tentang pendidikan, makanya banyak di antaranya serba coba-coba.

Membatalkanpelaksanaan kurikulum 2013 memang tidak mungkin, sebab proses design kurikulum ini mendekati kelar (sekitar februari 2013). Namun, masyarakat diberi hak memberikan masukan.

Tak ada gading yang tak retak, maksudnya tidak ada kurikulum yang sempurna di dunia ini. Yapi, kalau menjadi lebih baik kenapa tidak? Masak, berpuluh-puluhtahun masihmencari bentuk terus!

Tulisan ini bukan untuk NGGEMBOSI, tapipenulis memiliki tanggung jawab menunjukkankelemahan-kelemahandemi perbaikan. Kita memang perlu evaluasi, lalu perlu dijawab oleh pemerintah lewat kemendiknas: Pertama, apakah pelaksanaan KTSP sudah diuji sehingga ditemukan kelemahaan fatal, sehingga perlu diganti kurikulum. Kenapa masyarakt tidak diberitahu kelemahan-kelemahan KTSP. Apa sudah adahasil penelitian dari kelemahan KTSP?

Kedua, apakah pelayanan pemerintah terhadap para pelaku pendidikan (baca; guru) sudah maksismal, misalnya pelatihan-pelatihan brkenaan dengan pelaksanaan pendidikan di sekolah. Ambil contoh guru bahasa Indonesia seharusnya mengintegrasikan pembelajaran IPA dalam pembelajaran b. Indonesia.

Ketiga, apakah sudah dipikirkan aturan dan dampak dari pemangkasan jumlah mata pelajaran dengan jumlah jam wajib 24 jam untuk para guru sertifikasi? Karena, kalau mapel TIK misalnya di SMP benar-benar dihapus, bagaimana jam mengajar untuk guru TIK yang sudah sertifikasi?

Keempat, kalau mapel b. Inggris di SD dan mapel TIK SMP dihapus berarti ratusan guru b. Inggris dan guru TIK kehilangan pekerjaan, Apakah pemerintah akan bertanggung jawab tentang pekerjaan mereka.

Semoga, tulisan ini menjadi pemikiran para punggawa pemerintah. Mohon maaf , terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun