Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menyiasati Godaan Copy Paste

20 September 2011   04:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:48 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

COPY paste, yakni tindakan menyalin mentah-mentah tulisan pihak lain hingga ke titik koma dan diakui sebagai karya sendiri, merupakan ‘penyakit kronis’ di dunia online. Sekalipun jelas-jelas merupakan pelanggaran, banyak pihak yang secara sadar memilih melakukannya. Bahkan di dunia maya dikenal istilah ‘spam blog’ yakni blog yang dibuat khusus untuk mencari uang, dan diisi materi yang seratus persen copy paste (copas), baik dilakukan secara manual maupun bantuan software tertentu. Saking parahnya aksi copas in sehingga algoritma Google terbaru (dikenal dengan Google Panda) memberi perhatian dan hukuman khusus untuk blog yang isinya copas dari sumber lain. Dengan Google Panda, tak ada lagi situs atau blog hasil copas yang nangkring di posisi terhormat di hasil pencarian Google. Aksi copas juga marak di kompasiana, sebagaimana yang kerap disinggung sejumlah kompasianer akhir-akhir ini. Yang diungkap adalah aksi yang kebetulan tercium. Namun saya yakin banyak aksi copas yang luput dari pantauan karena berbagai keterbatasan. Secara prinsip, saya setuju jika aksi copas diusir jauh-jauh dari kompasiana. Terutama untuk membiasakan iklim yang sehat serta jujur. Mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri merupakan perbuatan memalukan. Namun, menurut hemat saya, ada hal tertentu di mana copas bisa dibenarkan. Yakni jika seseorang mencopas tulisan miliknya di blog lain dan dipublikasi di tempat lain. Yang model begini sering saya lakukan. Posting saya di sejumlah blog pribadi ada yang saya copas dan publikasi di kompasiana. Sejauh ini aman-aman saja, sekalipun nampaknya menyalahi ketentuan yang digariskan kompasiana, hehehe. Mengcopas tulisan sendiri tidak masalah karena tak ada pelanggaran moral dan hak cipta di sini. Lagipula, pemilik tulisan tidak keberatan. Saya tentu saja tidak keberatan jika tulisan yang saya buat dicopas oleh saya sendiri dan dipublikasi di lapak milik saya sendiri!!! Sekarang, bagaimana dengan tulisan orang lain? Misalkan suatu ketika Anda menjumpai sebuah tulisan yang menarik, dan Anda kemudian berpikir, “Wah kayaknya tulisan ini bagus jika dibaca pembaca kompasiana...” Tindakan yang paling logis (namun keliru) adalah mencopas tulisan itu sambil berharap (dan mungkin juga berdoa) agar tak akan ada pihak yang mengetahui aksi ini. Mungkin juga ada kompasianer yang cerdik (dan punya banyak waktu luang) yang memutuskan membuat akun baru, dengan identitas baru, untuk berjaga-jaga. Jika aksi copasnya ketahuan, dia gak akan malu karena memakai nama baru. Tentu, langkah ‘logis’ semacam ini tidak dibenarkan, karena cepat atau lambat aksi copas ini akan terbongkar. Kalau begitu, apa yang harus dilakukan? Bagaimana agar tulisan yang bagus itu bisa terpublikasi di kompasiana tanpa melanggar ketentuan? Caranya mudah. Anda baca tulisan yang Anda anggap menarik itu beberapa kali, bisa 2-3 kali, dan coba resapi inti dari tulisan itu, pahami makna dan pesannya. Kemudian Anda tutup atau keluar dari situs itu. Langkah selanjutnya, Anda membuat tulisan baru. Tuliskan topik menarik yang baru saja Anda baca itu dengan kata-kata sendiri. Alur tulisan bisa saja mirip dengan aslinya, namun karena menggunakan kata-kata sendiri, dengan judul yang berbeda,  dipastikan hasilnya akan berbeda. Anda membuat satu tulisan baru, yang unik di mata mesin pencari dan juga unik di mata pembaca. Anda tak lagi bisa didakwa melakukan copas karena Anda membuat tulisan yang benar-benar baru. Kalau toh ada kemiripan dalam tema, itu biasa. Di dunia maya ada jutaan tulisan yang temanya sama, namun menjadi unik karena ditulis oleh jutaan pribadi yang berbeda. Karena itu, sangat penting bagi Anda untuk tidak coba-coba ‘mengintip’ tulisan yang asli ketika menulis. Biarkan tulisan yang dibuat mengalir sesuai versi Anda. Cara kedua, adalah mengutip alinea, dan dibuatkan tautan. Ini juga tidak termasuk dalam copas karena yang dikutip hanya satu alinea, dan sumbernya disebutkan. Setelah membuatkan kutipan, Anda bisa melanjutkan dengan mereview tulisan itu, dari sudut pandang Anda. Jadi Anda bisa menulis seperti ini: Kemarin aku menemukan tulisan yang menarik sekali yang ditulis oleh si Anu Panunu (tautkan alamat blognya ke nama penulisnya). Bagian yang paling menarik adalah: Bla bla bla deh...(copas kutipan satu alinea). Aku punya beberapa catatan untuk tulisan itu. Yakni bli bli bli bli dst...” Cara ketiga, tanggapi tulisan yang Anda anggap menarik itu. Tambahkan opini Anda. Jika pada cara pertama Anda hanya ‘menyalin’ menggunakan kata dan bahasa Anda, maka cara ketiga lebih cenderung ke apa tanggapan Anda atas tulisan itu. Mungkin masih ada cara lain untuk menyiasati copas, namun setidaknya yang saya tahu ya tiga ini. Mungkin ada teman lain yang bisa menambahkan? catatan: Tulisan ini berisi banyak sekali kata "Anda", dan itu disengaja. Buat teman-teman pembaca yang tersingung karena merasa digurui, saya mohon maaf, hehehe Salam, *foto diambil dari zazzle*

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun