Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Menata Wajah Transportasi Laut Ibu Kota

25 Mei 2017   08:13 Diperbarui: 25 Mei 2017   20:32 1823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kapal perintis (dok pribadi)

Provinsi DKI Jakarta memiliki wilayah daratan dan wilayah lautan  yang sangat potensial. Garis pantai Teluk Jakarta menjadikan Jakarta menjadi pintu gerbang ibu kota ke manca negara  melaui laut. Dengan memiliki wilayah laut,  Jakarta  dapat membangun pelabuhan. Pelabuhan Sunda Kelapa memiliki sejarah sebagai pintu gerbang Indonesia pada penjajahan Belanda.

Untuk meningkatkan ekonomi selanjutya dibangun  Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola Pelino II untuk ekspor impor dan pelayaran dalam negeri. Pelabuhan Tanjung Priok menjadi pelabuhan terbesar di tanah air. Terakhir, Jakarta melalui swasta  membangun pulau buatan dengan reklamasi yang masih menjadi pro kontra di Teluk Jakarta.

Wilayah laut Provinsi DKI juga meliputi Kepulauan Seribu yang terdiri pulau-pulau kecil yang tersebar sekitar 100 mile dari teluk Jakarta. Sekitar 110 pulau-pulau kecil ini merupakan wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu—yang karena di laut gugusan pulau ini menjadi terisolir bila tidak ada angkutan laut. Kapal laut  merupakan satu-satunya sarana transportasi menuju ke Kepulauan Seribu.

Untuk akses ke Kepulauan Seribu dapat melalui Pelabuhan Sunda Kelapa, Marina dan Muara Angke atau Pelabuhan Kaliadem.   Pelabuhan Sunda Kelapa dipenuhi kapal-kapal barang dalam negeri antar pulau yang sangat ramai. Sehingga space untuk angkutan penumpang sangat terbatas, Pelayanan kapal penumpang ditaruh di ujung dermaga bersebelahan dengan Hotel Marina Batavia.

Dari Pelabuhan  Sunda Kelapa dioperasikan 3 kapal penumpang terdiri 1 kapal cepat Express Bahari dan baru saja dilaunching kapal perintis Negara Sabuk Nusantra (Sanus) 66  yang pengoperasianya ditugaskan kepada PT. Pelni (Persero) dan  satu lagi kapal penyeberangan yang pengoperasinya ditugaskan kepada PT. ASDP (Persero).

Selanjutnya dari Pantai Marina, Ancol dioperasikan kapal kapal cepat dengan tampilan ckup  bagus. Kemudian dari Pelabuhan Kaliadem dioperasikan kapal-kapal pelayaran rakyat ada yang dibuat  kayu dan ada pula beberapa kapal standar. Kapal-kapal dari ibu kota  semua menuju ke Kepulauan Seribu ke Pulau Tidung, Pulau Untung Jawa, Pulau Pramuka dan ke Pulau Kelapa.  

Dari 110 pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu beberapa pulau memiliki keindahan pantai dan keindahan bawah laut menawan. Tak salah bila pemerintah melalui Kementerian Pariwisata menetapkan Kepulauan  Seribu tergabung dalam 10 destinasi wisata unggulan pada 2016 bersama; Dano Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tangga Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo Tengger (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Wakatobi (Sulawesi Tenggara) Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara) dan Bangka Belitung (Kepulauan Bangka Belitung).

Masuk menjadi 10 destinasi wisata unggulan, tentu merukana kebanggan, karena itu Pemprov DKI Jakarta harus membenahi infratruktur pelabuhan di Jakrat dan pulau-pulau di Kepulauan Seribu. Selanjutnya Pemprov menyediakan kapal-kapal yang layak sesuai dengan standar keselamatan, layak layar dan layak pelayanan.

Selama ini pengadaan kapal berasal dari swasta yang lebuh dikenal dengan pelayaran rakyat. Kapal swasta komersial.  Dari Kementerian Perhubungan untuk kapal perintis dan kapal-kapal dari Pemprov DKI. Ke depan harus dicarikan dana CSR perusahaan untuk pengadaan kapal.  Kalau di darat bisa, di laut juga harus bisa. Di darat banyak berseliweran bus-bus wisata gratis DKI dari korporasi, sudah saatnya dana CSR dialihkan transportasi ke laut.  

 Untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Kepulauan Seribu harus  bersolek menatara diri.  Membangun  dan menata  infrastruktur, membangun wahana wisata, mengembangkan wisata pantai, wisata kuliner, wisata bawah laut. Seluruh potensi wisata di Kepulaun Seribu harus  dikembangkan agar memiliki nilai tinggi namun terjangkau  warga DKI dan sekitarnya.

Hal mutlak dalam meningkatkan perekonomian melaluai pengembangan wisata di Kepulauan Seribu adalah transportasi laut sebagai transportasi dan koneksi  utama dari ibu kota menuju ke Kepulauan Seribu. Bagaimana kondisi pelabuhan di DKI untuk melayani wisatawan ke Kepulauan Seribu saat ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun