Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kereta Ekonomi AC Tertib Aman Nyaman

10 September 2014   12:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:08 1282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14103022571350833721

Oleh: Akhmad Sujadi

Inovasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) – PT. KAI tak pernah henti sejak dipimpin Ignasius Jonan. Hampir setiap hari ada langkah-langkah keceil dilakukankaryawan PT. KAI di semua bagian dalam perusahaanuntuk memberikan andil, sumbangsih dalam meningkatkan kinerja pelayanan. Langkah kecil dari ratusan bagian di KAI telah merubah wajah buruk perkeretaapian di tanah air.Jangan remehkan langkah kecil karena bila dilakukan semua orang akan terjadi perubahan besar. Bila langkah kecil ini dilakukan semua orang Indonesia, tentu negeri kita akan lebih baik.

Salah satu kebijakan Direksi PT. KAI adalah pemasangan AC di kereta ekonomi, baik kereta ekonomi antar kota maupun KA Lokal. Penambahan fasilitas AC pada kereta kelas ekonomi tidak perlu repot merubahdesain dasar kereta. PT. KAI hanya menambah fasilitas AC spilt yang biasa dipakai di rumah-rumah atau perkantoran. Pemasangan AC ini telah selesai disemua kereta kelas ekonomi dan telah dinikmati konsumen.

[caption id="attachment_358237" align="aligncenter" width="300" caption="AC di gerbong kereta api ekonomi Rangkasbitung - Jakarta. (FOTO: Tribunnews.com)"][/caption]

Karena jumlah keretanya banyak, pemasangan AC ini dipercayakan kepada para KDK (kepala dipo kereta) di masing-masing Daop atau Divre. Dengan penunjukan KDK sebagai pelaksana pekerjaan pemasangan AC, maka pekerjaan akan lebih cepat dan hemat biaya karena kereta tidak perlu masuk ke Balai Yasa. PT. KAI tinggal mengatur secara bergiliran kapan keretanya masuk Depo untuk pemasangan AC. Pemasangan AC ini tidak mengganggu pelayanan kepada penumpang.

Pelayanan kereta kelas ekonomi merupakan pelayanan penugasan dari pemerintah. Karena pelayanan penugasan, tarif untuk KA kelas ekonomi juga ditentukan oleh pemerintah. Penerapan tarif kereta ekonomi melalui Keputusan Menteri Perhubungan. Tiket KA ekonomi Jakarta-Surabayasebelumnya antara Rp 38.000 sd Rp 45.000. Tiket keretaJakarta-Malang hanya Rp 55.000,-..

Kemajuan jaman harus pula diikuti dengan kemajuan pelayanan. Saat bus antar kota tampilanya bagus, interiornyamewah, cat eksteriornye menggoda dan mempesona sehingga menarik minat masyarakat untuk menikmatinya. Begitu juga fasilitasnya telah menggunakan AC sebagai sarana untuk meningkatkan kenyamanan para penumpang. PT. KAI pun mulai berbenah pada layanan KA ekonomi jarak jauh dengan dipasangi AC.

Kereta kelas Ekonomi sebelumnya tidak dilengkapi dengan pendingin udara yang sejuk. Kereta untuk rakyat kebanyakaninihanya dipasangi kipas angin untuk mengusir panasnya gerbong keretai. Bila kipas angin tak berfungsi, didalam terasa panas, berdebu. Bila hujan tibadan lupa menutup jendela, air juga masuk ke dalam gerbong kereta.

Tidak adanya AC didalam kereta ekonomijuga akan berpengaruh pada tingkat keamanan dan keselamatan. Kereta yangtidak ber-AC umumnya jendelanya dibuka untuk ventilasi udara alami. Karena jendela dibuka maka debu, air hujan akan masuk melalui sela-sela jendela. Masuknya debu dan air hujan menimbulkan kereta jadi kotor. Lantai kereta kelas ekonomibanyak debu dan sulit dibersihkan, debu menebal cokalt dan merubah warna karpet merah jadi coklat. kereta menjadi kumuh.

Dengan alasan panas, seringkali penumpang ke bordes pintu masuk untuk duduk, lalu membuka pintu kereta. Pintu kereta yang menurut standar keselamatan harus tertutup terpaksa dibuka, sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan bila orang yang berdiri atau duduk di pintu jatuh. Selain itu pintu yang dibuka juga akan mempermudah para pelaku kriminal melakukan aksinya. Biasanya orang yang duduk di pintu menjadi sasaran utama kriminal.

Perubahan pelayanan dari kereta ekonomi panas dengan kereta berpendingin udara mendapat sambutan baik dari masyarakat. “Sekarang naik KA kelas ekonomi nyaman. Keretanya ber-AC, semua penumpang duduk, tidak berdesakan dan tidak ada pedagang asongan yang mondar -mandir di atas kereta menjajakan dagangan.”

Pembatasan penumpang kelas ekonomi telah berdampak. Volume penumpang turun. Kalau PT. KAI tidak melakukan perubahan pelayanan, maka pendapatan dari kelas ekonomi panas akan terus membebani kas perusahaan. Karena itu harus ada inovasi, sentuhan pelayanan. Kreasi ini telah menghasilkan pelayanan dan pendapatan signifikan.

Berkurangnya volume penumpang dapat ditutup denganpendapatan dari peningkatan pelayanan kereta ber-AC yang tarifnya dapat menutupi berkurangnya volume penumpang KA ekonomi karena pembatasan 100 %. Penetrasi produk dari PT. KAI ini tepat sasaran, terutama kebijakan AC-nisasi dan pembatasan penumpang.

Pembatasan penumpang memaksa perubahan perilaku konsumen dalam bepergian. Sebelumnya ketika belum diberlakukan pembatasan penujalan tiket para penumpang bepergian menumpuk pada weekend, kini telah bergeser, mengikuti ketersediaan tempat duduk yang masih ada. Penumpang tidak memaksakan diri harus berangkat hari itu juga, kecuali mereka yang sangat urgen.

Jadi, meskipun terjadi perubahanpelayanan dengan kereta ber-AC dan pembatasan penumpang dari realisasi pendapatan tidak turun drastis. Malah karena selain terjadi pergeseran bepergian juga selisih tarif yang lumayan besar. ”Orang yang tidak mendapat tiket untuk perjalanan hari ini, akan bergeser pada hari-hari berikutnya. Mereka tidak memaksakan,sehingga rata-rata pendapatan harian tidak ada penurunan.”

Karena pelayanan di atas kereta jauh lebih lama daripada waktu tunggu di stasiun, maka Direksi membidik perbaikan pelayanan di atas kereta. Meskipun kereta kelas ekonomi, toiletnya juga standar,harus bersih, kering dan wangi.“Meskipun keretakelas ekonomi ada petugas kebersihan yang menyapu lantai dan membersihkan toilet selama dalam perjalanan. Sehingga kebersihan di dalam kereta dan di toilet terjaga. Makanya kereta ekonomi harus bebas asongan.”

AC-nisasi kereta ekonomi telah merubah kebijakan tarif kereta ekonomi. Tarif yang sebelumnya paling mahal Rp 55.000,- untuk Jakarta-Malang telah melambung menjadi Rp 155.000,-. Wajar sesuai harga pasar dan lebih murah dari bus. Hanya dengan memasang AC split dan mengganti diesel dengan PK lebih tinggi, PT. KAI telah dapat meningkatkan pelayanan dan pemasukan dari kelas ekonomi.

Tarif kereta ekonomi yang sebelumnya mendapat PSO dari pemerintah telah dirubah dengan tarif tanpa PSO yang diberlakukan sejak lebaran 1434 H. Kemudian pada 1 September 2013 diberikan PSO dari pemerintah. Namun karena anggaran belum cair, sementara pelayanan tidak dapat ditunda menunggu PSO,PT. KAI akan memberlakukan kembali mulai 1 Januari 2014. Ketika PSO cair maka tarifnya diturunkan kembali. Penumpang harus paham, berkurangnya harga tiket karenadisubsidi pemerintah.

Strategi penerapan tarif kereta ekonomi dilakuan pada lebaran 1433 H tahun 2012. Dalam satu rangkaian KA mula-mula hanya disediakan dua kereta ekonomi ber-AC. Sedangkan untuk kereta ekonomi PSO non AC masih digandengkan sebanyak rata-rata 6 gerbong kereta sesuai kemampuan pemerintah membayar PSO kepada PT. KAI. “PSO kepada KAI transparan, berapa volemu penumpang, maka itu yang dibayar. Untuk data penumpang sangat akurat dengan tiketing online elektronik.

Karena uji coba menggandengkan dua kereta ekonomi AC pada masing-masing rangkaian KA berhasil meningkatkan pelayanan dan pendapatan. PT. KAI pun terus ekspansi dan semua layanan non AC dihapus diganti semua ber-AC. Penghapusan kereta ekonomi di satu sisi dapat meningkatkan pelayanan, namun disisi lain penumpang berpendapatan cekak tidak ada pilihan, harus naik kereta ekonomi. Perusahaan pelat merah di atas jalan baja ini telah berbeda visi dengan sebelumnya. PT. KAI telah berubah menjadi corporasi murni dengan mencari laba.

Dampak AC-nisasi kereta kelas ekononmi dan tarif non PSO telah mendorong PT. KAI untuk ekspansi pelayanan. Jalur Bogor-Sukabumi telah dilayani dengan tarif non PSO. Kemudian Bandung-Cianjur-Sukabumi dan Purwokerto-Semarang juga telah dioperasikan kerete kelas ekonomi non PSO. Penerapan tarif kereta ekonomi non PSO memberikan celah kepada operator untuk ekspansi pelayanan sekaligus maraih pendapatan lumayan bagi operator.

Kebijakan AC-nisasi kereta ekonomi oleh PT. KAI telah mendorong perluasan jaringan pelayanan. Sementara PSO telah membelenggu operator menentukan tarif sehingga pelayanan kereta ekonomi dalam beberapa tahun ke belakang mandeg. Dilematis bagi pemerintah, mempertahankan PSO kereta ekonomi jarak jauh atau melepasnya kepada mekanisme pasar.

PT. KAI sangat diuntungkan dengan penerapan tarif non PSO, dan perusahaan pelat merah ini memilih tarif non PSO daripada mengemis PSO kepada pemerintah. Ke depan perlu dievaluasi pemberain PSO KA ekonomi jarak jauh. PSO diprioritaskan kepada KA perkotaan Jabodetabek, KA Lokal untuk pekerja dan KA Lokal perkotaan di luar Jabodetabek yang juga dibutuhkan pekerja untuk melaju. . ###

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun