Mohon tunggu...
Suhendar winner
Suhendar winner Mohon Tunggu... Freelancer & Blogger -

Mahasiswa/Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Money

Ribuan Sarjana Daftar Go-Jek, Netizen "Nyinyir"

26 September 2017   23:05 Diperbarui: 26 September 2017   23:10 2978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Beberapa hari lalu saya menemukan meme yang terdapat gambar para sarjana yang rela mengantri untuk menjadi driver Go-Jek. Meme tersebut tersebar di dunia maya. Karena penasaran saya coba posting kembali di akun facebook saya, ternyata reponnya banyak sekali dari warganet. Berikut ini memenya. 

"Kuliah bertahun-tahun"

"Skripsi mati-matian"

"Ujung-ujungnya begini"

Melihat postingan tersebut saya jadi ingat teman saya lebih tepatnya kaka angkatan. Senior saya tersebut memilih menjadi driver uber setelah lulus kuliah daripada kerja atau menjadi honorer. Menurutnya driver uber lebih besar gajinya daripada gaji honorer yang dibayar tiga bulan sekali. Alasan yang sama juga dikemukkan oleh Idat (32) yang rela menantang teriknya matahari di Jakarta sambil mengantarkan user ke tempat tujuan.

Dilansir dari tribunnews.com (26/9/2017) rata-rata para sarjana mendaftar Go-Jek untuk mendapatkan hasil tambahan dari pekerjaan sehari-hari. "Kalau saya sih ingin menambah pendapatan. Lumayan kan kalau gaji saya bisa tambah Rp 5-Rp 6 juta per bulan, belum lagi dapat HP juga." Dari keterangan tersebut sebetulnya mereka bukan pengangguran tetapi hanya ingin mendapat hasil tambahan dari gaji mereka.

Kembali kepada meme di atas. Sepertinya ada makna yang tersimpan dalam kata-kata tersebut. Di mana pekerjaan Go-Jek merupakan profesi yang tak layak dikerjakan oleh para sarjana. Kasarnya, "kalau mau jadi driver Go-Jek gak usah sekolah tinggi-tinggi". 

"Sarjana hanyalah tanda tamat kuliah.. mungkin tujuannya supaya menjadikan manusia itu sholeh. Jangan gengsi mencari penghasilan dari Go-Jek . Emang yang di hasilkannya itu haram? Tapi malulah ketika kita ingin dapat penghasilan yg besar tapi harus sikut sana sikut sini .suap sana suap sini.. Dan perlu kau ingat jadi PNS yg jujur itu RUGI ... bukankah banyak para dosen yg seharusnya mengajar malah keluyuran. Apa uang yg mereka terima halal?  Jang sekedar mencari kuwantitas tapi harus dipikirkan kualitas ya juga."Demikian komentar teman saya yang menyandang predikat Sarjana Agama.

Presiden Joko Widodo juga pernah mengkritik anak IPB yang menjadi pegawai di Bank Swasta. Meski sindiran itu hanya sebagai guyonan saja. Tetapi juga kalau melirik latar belakang Jokowi, dia sebetulnya bukan lulusan ilmu politik, tapi toh kenapa di bisa jadi presiden. Seharusnya dia jadi perhutani karena dia lulusan fakultas kehutanan hehe. Jadi sebetulnya dia sedang menyindir dirinya sendiri.

Permasalahan ini perlu pengamatan yang yang lebih mendalam. Tidak hanya lapangan kerja yang terbatas pada bidang masing-masing tetapi juga pada awal memasuki babak masuk perkuliahan. Mahasiswa harus segera diarahkan kepada hal-hal yang dapat mendorong mereka pada industri kreatif yang mampu menciptakan lapangan perkerjaan. 

Bagaimana komentarnya sahabat? Berikan pendapat kalian masing-masing di kolom komentar. Terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun