Pasca peristiwa ledakan bom dan penembakan di kawasan Sarinah, Jl. MH Thamrin Jakarta, Kamis(14/1/2016) kemarin, Si Jonru alias Si Jon Riah Ukuh Ginting kembali membuat sensasi. Beberapa saat kemudian ia membuat status di Facebook yang intinya justru meragukan kinerja polisi yang cepat dan treginas dalam mengatasi peledakan dan penembakan.
Tidak ada kalimat yang mengucapkan duka mendalam, kesedihan apalagi mengutuk keras tindakan anarkis para pelaku. Ia justru seperti menyesal dan menyayangkan sikap polisi yang begitu cepat menghabisi para teroris dan seolah tidak rela jika Isis disebuat pelaku yang bertanggungjawab terhadap peristiwa tersebut.
Entah apa yang ada di pikirannya, pertanyaan saya justru apakah Jonru itu sehat jiwanya?
Status Jonru diunggah hari Kamis, jam 1.23 dan seperti biasa dengan cepat di baca, dilike puluhan ribu orang dan di share ribuan orang. Parahnya karena ia berteman dengan ribuan orang dan statusnya dibaca puluhan ribu orang, maka tak heran jika komentar langsung bermunculan yang sebagian besar orang-orang yang sepikiran dengannya yang mudah diracuni dengan status dan analisa ngawur nya.
Seperti inilah tulisan Jonru:
Kamis jam 1.23
Bomnya baru terjadi beberapa menit lalu, tiba-tiba polisi "sudah tahu" siapa pelakunya: ISIS.
Bisa ditebak, setelah ini ISIS akan diperangi dengan membabi-buta.
Saya bukan dalam posisi membela atau menentang ISIS (tentu ada di antara Anda yang masih ingat, beberapa waktu lalu saya bikin posting yang isinya justru membuat saya dibully oleh orang-orang ISIS).
Saya bukan dalam posisi mengatakan "ISIS Islam" atau "ISIS bukan Islam".
Terlepas siapapun ISIS, yang jelas selama ini mereka diidentikkan oleh banyak orang dengan Islam. Menuduh ISIS sebagai teroris, sedikit banyaknya akan membuat Islam kena getahnya.
Saya menyayangkan sikap aparat dan pemerintah kita ini, yang demikian 'SIGAP" dalam menindak para teroris yang "berbau" Islam.
Namun jika pelakunya nonmuslim, berita-beritanya pun segera berhenti, bahkan diundang makan di instana.
Begitulah...
NB: Terserah jika Anda menuduh opini saya ini rasis. Saya hanya berusaha meluapkan RASA PRIHATIN. Sebab sebagai umat Islam, saya merasa agama saya diperlakukan secara tidak adil.
Â
Setidak sukanya ia dengan pemerintah sekarang, mestinya untuk soal sensitive seperti ini, ia bisa mikir dan terketuk hatinya. Melihat orang-orang tak berdosa yang menjadi korban sesat pikir,kedangkalan dan sesat ideology sekelompok orang yang mengatasnamakan jihat yang teriming-imingi surga, mestinya sebagai orang bener, muncullah simpati dan empathy. Tetapi nyatanya?
Â