Mohon tunggu...
SUBAGYO K Miharja
SUBAGYO K Miharja Mohon Tunggu... -

Tinggal di Pegunungan di tengah hutan 40 Km Jauh dari kota Pekalongan \r\nTepatnya \r\nDesa Sidomulyo Rt.03/02Kecamatan Lebakbarang Kabupaten Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hidup yang Manfaat bagi Allah

23 Mei 2010   05:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:02 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebenarnya apasih tujuan hidup kita didunia ini apakah kita yang mempunyai kehendak hidup ini sehingga kita berada didunia ini sehingga kita selalu memperturutkan kehendak nafsu kita sendiri sehingga kita akan bangga dengan kekhusu'an kita dalam sholat bangga dengan kearifan kita karena kita adalah di anugehari ilmu oleh Allah sehingga kita membuat terperangah ummat atau kita mungkin berbangga dengan kekayaan kita dengan kecantikan atau kegantengan kita dengan kesufian kita dengan zuhud kita.

Ternyata kesemua itu adalah suatu nafsu yang semuanya memperturutkan kehendak kita sehingga kita terbelenggu dengan norma masyarakat akibatnya apabila masyarakat tidak mengakui atau menghormati tentang segala kehendak kita maka kita menjadi sedih tidak percaya diri putus asa dan berkeluh kesah kepada sanak saudara. Itulah apabila kita memperturutkan kehendak kit.

HIDUP INI TELAH DICUKUPKAN

Sebenarnya kita hidup ini adalah atas kehendak Allah Swt sehingga segala kebutuhan kita dari semasih dikandungan ibu sudah dijamin atas keselamatannya makananya kemudian kita lahir kedunia ini tanpa kita membeli susu Allah telah menyediakan melalui ibu dengan kasih sayang Allah yang dilimpahkan ke ibu maka kita dirawat sampai kita dewasa seperti saat ini hal itu tidak terlepas kasih sayang Allah kepada kita kewjiban kita kepada ibu kita hanyalah bahwa kita itu haruslah manjadi anak yang menurut (anut).

Kita bisa merasakan apabila kita rewel maka kita bisa dijewer atau mungkin kita tidak diberi uang jajan atau mungkin dihajar oleh orang tua kita sehingga kita merasakan sakit.

Hal ini bukanlah rasa kesalnya ibu kita terhadap kita melainkan bentuk kasih sayang ibu kepada kita dengan alasan agar kita itu menjadi anak yang penurut tidak bengal yang selalu mengeluh selalu rewel meminta sesuatu harus segera ada banyak tuntutan yang tidak masuk akal . Sebenarnya tidak banyak yang ibu harapkan dari kita hanyalah agar kita itu menjadi anak yang soleh atau solekhah artinya anak yang bisa taat terhadap orang tua.Dengan dicukupinya oleh yang maha berkehendak ibarat kita tidak meminta hidup tetapi Allah memberikanya untuk itu sebagai orang yang berakhlak sudah sepatutnya kita itu berterima kasih dan memuliakan yang memberi dan sebagai rasa imbal balik terhadap yang memberi kita itu maka kita mestinya harus menghargai atau hormat angkat topi atau tabik atau membungkukkan badan atau sujud atau taat atau penurut (anut) apa yang telah dan akan dikehendaki kepada kita (pemberian) dari Allah Swt.

MENGELUH BENTUK PELECEHAN TERHADAP ALLAH
Bila kita itu menjadi orang yang mengeluh selalu meminta diberikan gampang rezeki gampang jodoh gampang segala mengatasi kesulitan kita maka kita sebenarnya telah menghina Allah atau artinya kita mengatakan bahwa Allah bukan rohman rohim wlaupun kita setiap saat membaca Bismillahirohmannirrohim sebenarnya kita adalah melecehkan Allah. Kita hanya pandai berkata tanpa bukti (talk only no action). mungkin kita tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu tetapi kita selalu meninggalkan apa makna dari sholat kita.Kita selalu kebingungan bagaimana nasib bisnis kita bila sedang sepi kebingungan bila tak punya uang kebingungan bila tempat kerja kita bangkrut kebingungan bila kita dipecat,kebingungan bila sedang sakit dst. Padahal kita mungkin selalu menjalankan sholat,puasa,zakat, haji tetapi itu berarti kita selalu menyepelekan kehendak Allah.

BERBAIK SANGKA KEPADA ALLAH (khusnudhon billah)

Seperti diterangkan diatas bagaimana kasih sayang seorang ibu agar anaknya menjadi soleh maka ia menjewer anaknya. itu bukan bentuk kebencian seoang ibu terhadap anaknya melainkan bentuk kasih sayang seorang ibu agar anak tersebut menjadi penurut terhadap orang tua. segala disiplin orang tua kita memaksa sholat,sekolah,belajar,makan,minum susu dan sebagainya itu punya maksud baik terhadap anaknya bukan kebencian.

Kita akan menyadari kebenaran itu setelah kita dewasa dan hormat terhadap orang tua . Akhirnya kita berkata oh kalau saja saya dulu tidak dipaksa sholat maka apa jadinya oh kalau kita tidak dipaksa belajar giat maka apa jadinya.Kita mungkin sering berkeluh kesah kepada tetanggaatau teman oh kenapa saya di jadikan seperti ini apa dosa saya. Kenapa Allah begitu kejam dan sebagainya.
Padahal kesemua itu adalah bentuk kasih sayang Allah agar kita itu kembali kepada kekuasaan Allah atau kehendak Allah (Innalillahi wa innalillahi roji'un) segalanya datang dari Allah dan kembali kepada Allah.

Dengan demikian kita selalu berbaik sangka kepada Allah apapun yang diberikan atau dikehendaki Allah biarpun itu menyakitkan hati( kita bagi yang belum terbiasa). Karena tak satupun kejadian dibumi ini tanpa seijinAllah dan tanpa maksud baik dari Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun